Tim asuhan Seto Nurdiyantoro itu tak selalu tampil indah nan menawan di atas lapangan.
Ada kalanya mereka bertahan dengan menumpuk pemain di belakang.
Dan, PSIM akan mengandalkan seragan balik sebagai senjata.
Itulah pragmatisme yang diusung Seto.
Legenda PSS Sleman itu membuktikan strategi tersebut masih bisa digunakan di era sepak bola modern.
Menarik untuk melihat apakah PSIM bisa melaju jauh di Liga 2 kali ini.
Atau, mereka harus rela bertahan di kasta kedua sekali lagi.
(Tribunnews.com/Guruh)
BERITA REKOMENDASI