Tiga kartu merah yang dikeluarkan wasit untuk pemain Singapura dianggapnya bijak sehingga ia berkenan menerimanya.
Tak hanya itu, Yoshida merasa laga melawan Indonesia sebagai pertandingan terbaik timnya dalam mengarungi turnamen Piala AFF 2020.
Alhasil, momen tersingkirnya Singapura diharapkan bisa menyisakan hikmah pembelajaran yang bisa diambil untuk menatap kesuksesan pada masa depan.
"Mengenai wasit, ketika mereka memberikan kartu merah kepada pemain saya lalu mengeluarkannya, kami harus menerimanya," kata Yoshida setelah pertandingan melawan Indonesia.
"Kartu merah Irfan fandy dan Hassan Sunny tidak ada salahnya, saya tidak mengeluh."
"Saya juga mengatakan kepada para pemain untuk menghormati wasit, saya harus mencoba menerimanya juga, saya tidak bisa menyalahkan pemain yang diusir."
"Singapura memang gagal lolos final, tapi ini benar-benar pertandingan terbaik kami selama turnamen," sambungnya.
Baca juga: Lolos ke Final Piala AFF 2020, Shin Tae-yong Benahi Buruknya Antisipasi Set Piece
Baca juga: Daftar Top Skor & Top Asis Piala AFF 2021, Irfan Jaya Kejar Teerasil Dangda, Witan samai Narubadin
Yoshida juga memuji daya juang pemainnya yang tidak pernah menyerah untuk memberikan perlawanan.
Meskipun harus menyelesaikan laga dengan delapan orang saja, Yoshida mengaku bangga atas apapun hal yang sudah dilakukan pemainnya di atas lapangan.
"Kali ini saya merasa sangat senang melihat para pemain bermain," ungkap Yoshida.
"Melihat semangat bermain mereka, terima kasih karena tidak menyerah sampai menit terakhir meski kalah."
"Kami menyelesaikan permainan dengan hanya delapan orang di lapangan dan tidak ada yang menyerah."
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain yang telah menunjukkan yang terbaik," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapan Berkelas Pelatih Singapura Usai Timnya Tersingkir Dramatis di Tangan Indonesia
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Guruh Putra Tama/Dwi Setiawan)