jika dilihat dari kualitas Romelu Lukaku, seharusnya ia tak kesulitan dalam urusan merobek jala gawang lawan, performanya di Inter begitu sempurna.
Lukaku hanya membutuhkan gol untuk menembus dosanya kepada The Blues, seret gol yang ia alami harus segera di akhiri dan pertandingan melawan Everton-lah momentumnya.
Tuchel pun sebenarnya begitu terpesona dengan atribut yang dimilik Lukaku, ia percaya bahwa pria asal Belgia itu adalah atlet yang mentereng.
“Dia (Lukaku) adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel dilansir Football London.
"Kami meyakini dia akan mencetak gol kembali, tak ada alasan baginya untuk berhenti mencetak gol, kami menunggu itu," lanjut juru taktik asal Jerman itu.
Spurs adalah salah satu tim yang lemah dalam bertahan, mereka sudah kebobolan sebanyak 21 kali dari 19 pertandingan di Liga Inggris.
Rapuhnya pertahanan Tottenham seharusnya bisa dimanfaatkan Tuchel untuk menyokong peforma Lukaku dan membuat sang striker tampil tajam meski dengan sistem yang sempat Lukaku keluhkan.
Paceklik gol yang dialami Lukaku sudah terlalu panjang, momentum seperti ini harus mampu dimanfaatkan Tuchel untuk mengembalikan kepercayaan diri dan performa striker bertubuh tambun tersebut.
Baca juga: Thomas Tuchel dan Romelu Lukaku Telah Berdamai, Media Sebut Telah Mengadakan Pembicaraan Positif
Lukaku akan disokong oleh Mason Mount untuk membuka keran golnya kembali, dari sisi tepi, ada Hakim Ziyech yang siap melayani di tengah.
Mason Mount adalah salah satu pemain Chelsea yang penampilannya paling konsisten, baik di era kepelatihan Lampard atapun Tuchel, ia selalu menjadi pilihan utama dan tampil memuaskan.
Pemain berusia 23 tahun tersebut sejatinya bukanlah seorang pencetak gol handal, perannya lebih mumpuni sebagai seorang penyambung antara lini tengah menuju depan permainan The Blues.
Catatan 7 gol 4 assistnya adalah bonus untuk The Blues, atributnya lebih besar dari sekedar menyumbangkan namanya di papan skor.
Dan sang juru taktik, Thomas Tuchel paham betul akan potensi dan atribut seorang Mason Mount. Ia memberi kebebasan Mount untuk bergerak dan mengatur serangan Chelsea di tengah ataupun samping.
Mount adalah pemain versatile. Dalam skema dasar 3-4-3 atau 3-4-2-1 yang digunakan eks pelatih PSG tersebut, ia bisa masuk dalam berbagai posisi yang ditugaskan sang juru taktik.