Beberapa kali umpan yang ia lepaskan belum mampu menjangkau lini depan Persela yang dimotori oleh Wilkson.
Persela yang secara bergantian mengendalikan jalannya laga, umpan satu sentuhan mulai diperagakan.
Namun, skema serangan Persela selalu mentok pada wilayah sepertiga akhir area lawan.
Wilkson sebagai penyerang utama masih belum mendapatkan ruang ideal untuk menciptakan peluang berbahaya perdana bagi timnya.
Tiga puluh menit laga berlangsung, tumpulnya lini depan kedua tim sama-sama berawal dari minimnya suplai bola ideal dari lini kedua.
Alhasil para pemain depan seakan dipaksa turun lebih jauh untuk menjemput bola daripada menunggu bola di sektor penyerangan.
Malik Risaldi mendapatkan peluang terbaiknya untuk membawa timnya unggul pada penghujung laga babak pertama.
Berawal dari pergerakan ciamik yang diperlihatkan Wilkson, keterlambatan Malik Risaldi dalam bereaksi membuatnya menyiakan peluang untuk membawa timnya unggul.
Persita akhirnya berhasil menciptakan gol pemecah kebuntuan lewat gol Agung Prasetyo pada menit 38.
Babak pertama berakhir, Persita unggul satu gol lewat gol dari Agung Prasetyo selaku kapten tim.
Pada babak kedua, agresifitas permainan Persela coba ditingkatkan namun belum menggoyahkan lini pertahanan lawan.
Beberapa kali serangan yang coba diciptakan Wilkson belum menemui sasaran alias terlihat berbahaya bagi gawang Persita.
Sebaliknya, efektifitas serangan pemain Persita lebih baik utamanya melalui pergerakan pemainnya di sisi sayap kanan.
Gol yang ditunggu Persita akhirnya tercipta lewat Irsyad Maulana pada menit 67.