TRIBUNNEWS.COM - AC Milan mendapatkan penalti, di tengah-tengah laga krusial untuk memperebutkan posisi puncak klasemen dari Inter Milan.
Laga melawan Spezia bak David vs Goliath, AC Milan sangat mendominasi di pertandingan tersebut.
Dan hadiah penalti bukanlah sesuatu yang mengejutkan, mengingat intensitas permainan Rossonerri.
Tetapi, yang mengejutkan adalah yang menjadi eksekutor dari penalti tersebut: Theo Hernandez.
Baca juga: Liga Italia: Tampil Beda, Stefano Pioli Pede AC Milan Libas Habis Inter Milan dan Juventus
Baca juga: Rapor Merah AC Milan Manfaatkan Gosok Voucher, Theo Hernandez Ketularan Ibra & Kessie
Baca juga: Pragmatisme Manchester United di Bawah Ralf Rangnick, Ubah Peran Ronaldo, Permudah Fred dan Bruno
Dan eksekusi fullback asal Prancis ini sangat buruk, bahkan tidak menemui sasaran, dan gagal mengubah kedudukan.
Menarik, melihat Theo Hernandez turun menjadi eksekutor penalti, mengingat, masih ada nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic, Brahim Diaz atau Rafael Leao yang lebih familiar menjadi eksekutor penalti.
Dan bagaimana AC Milan musim ini sangat tergantung dengan permainan Theo Hernandez bak menjadi boomerang di musim ini.
Gol dari Spezia pun bermula dari transisi sisi kiri pertahanan AC Milan, yang sering terlambat ketika Theo Hernandez naik membantu serangan.
Betul, Theo Hernandez adalah salah satu senjata dari permainan Stefano Pioli, karena kecepatan dan agresifitasnya sangat bermanfaat ketika AC Milan menyerang.
Fullback asal Prancis ini diberikan lisensi untuk masuk untuk menusuk serangan dan juga menjadi penyerang sayap tambahan untuk menambah opsi serangan.
Tetapi, Theo Hernandez bak pisau mata dua untuk AC Milan.
Ketergantungan AC Milan terhadap Theo Hernandez memang cukup beralasan, karena kemampuannya ketika menyerang memang sangat dibutuhkan.
Tetapi, ketika bertahan, sisi kiri pertahanan AC Milan menjadi sisi yang sangat rapuh, terlebih jika lawan punya pemain dengan penempatan posisi yang bagus dan transisi cepat.
Sassuolo membuktikan itu, bagaimana sisi kiri pertahanan AC Milan dibuat kesulitan dengan Berarrdi yang dengan cermat menarik satu pemain ketika transisi.