Ketika Penarol menawarkannya untuk masuk ke akademi, justru Boca Juniors yang mendapatkannya, ia kemudian memperkuat akademi Boca Juniors.
Promosi ke tim utama pada 2015, Bentancur mengisi lini tengah dan rutin masuk dalam starting line-up.
Di bawah asuhan Guiliermo Barros Schelotto, Bentancur secara permanen menjadi andalan di lini tengah, semusim kemudian ia mengemas tujuh gol bagi Boca Juniors pada musim 2016/2017.
Juventus akhirnya mendapatkannya dengan nilai transfer 18 juta Euro.
Datang ke Italia, Bentancur harus melakukan banyak penyesuaian untuk bisa bersaing mengisi lini tengah Si Nyonya Tua.
Yang pertama, tentu meningkatkan massa otot, ini menjadi menu wajib di tahun-tahun awal Bentancur di Juventus.
Bersama Juventus, Rodrigo Bentancur diletakkan sebagai regista, dan sangat vital dalam transisi dari bertahan ke menyerang.
Tidak jarang Bentancur turun hingga ke daerah pertahanannya sendiri untuk menjemput bola dan membangun serangan.
Selain itu, ia juga punya tugas untuk menekan pemain lawan dan mengantisipiasi serangan balik.
"Saya seorang 8 atau 5, Saya bukan pemain sayap meskipun saya telah melakukannya beberapa kali. Saya lebih suka mengontrol permainan." ujar Bentancur di laman di Marzio.
Bentancur sangat berpengaruh kepada permainan Juventus, dan nyaris tidak tergantikan meskipun kedatangan sejumlah pemain tengah.
Musim lalu, ia mengemas 33 penampilan dan 4 asis di Liga Italia, dan sejauh ini sukses membawa Juventus meraih tiga gelar Liga Italia dan 2 Coppa Italia.
(Tribunnews.com/Gigih)