TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Chelsea akan menjamu Tottenham Hotspur dalam pertandingan Liga Premier yang akan digelar di Stamford Bridge, London, Minggu (23/1/2022).
Duel ini bagi pelatih Spurs adalah ujian ketangguhannya sekaligus derbi, dan juga reuni bersama Chelsea.
Ini adalah pertandingan Liga Premier Ke-10 bagi Antonio Conte sejak mengambil alih Spurs. Dan dalam
9 pertandingan liga Premier yang sudah digelar, sekalipun Conte belum terkalahkan.
Secara berturut-turut Conte menorehkan hasll fantastis, menang 6 pertandingan dan imbang di 3
pertandingan lainnya.
Pertandingan terakhir, Spurs menang dramatis atas Leicester dengan skor 3-2 dengan 2 gol dicetak
pada 2 menit masa injury.
Meski demikian, Conte mengakui kalau pertandingan melawan Chelsea ini datang pada masa yang
kurang tepat.
Dalam 4 pertemuan terakhir Tottenham selalu kalah dari Chelsea di semua kompetisi (Liga Premier dan
EFL Cup).
Sejak menang 3-1 di Liga Premier 2018, Tottenham tidak pernah bisa menang atas Chelsea di 6 laga
Liga Premier. 5 kali kalah dan 1 kali imbang.
"Saya tidak tahu apakah ini waktu yang tepat untuk menghadapi Chelsea. Kita akan bertanding
menghadapi tim yang sangat kuat. Kita sedang menghadapi masalah banyak pemain yang cedera," kata
Conte di video jumpa pers sebelum laga.
"Tentu saja, kami akan berusaha memberikan yang terbaik yang kami bisa melawan Chelsea. Merak
mengalahkan kami di dua pertandingan lalu, dan kami berusaha belajar dari kesalahan itu dan
memperbaikinya," kata Conte.
Sedangkan Chelsea baru menorehkan rekor terburuk tak menang di era pelatih Thomas Tuchel di liga
Premier. The Blues tak menang dalam empat laga liga Premier terakhir.
Dimulai sejak Chelsea menjamu Brighton yang berakhir 1-1, kemudian Chelsea bermain imbang 2-2
dengan Liverpool, kemudian kalah 0-1 dari Man City. Dan pada pertandingan dini hari tadi, Chelsea juga
kembali bermain imbang 1-1 melawan Brighton.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel mengakui timnya perlu memperbaiki sikap mereka jelang laga
melawan Tottenham jika mereka ingin menghindari persaingan hanya untuk berada di empat besar.
"Saya bisa melihat, saya bisa merasakan dari diri saya sendiri dan dari tim, bahwa emosi mengambil
alih, mungkin frustrasi, mungkin kekecewaan," kata Tuchel tentang penampilan timnya.