TRIBUNNEWS.COM, SEVILLA- Sevilla akan mengontrak Anthony Martial di bursa transfer Januari ini.
Direktur Sevilla, Monchi bersiap untuk mengamankan kedatangan pemain Prancis itu dari Manchester United.
Manajer Sevilla, Julen Lopetegui meminta penandatanganan pemain depan di awal jendela dan dia akan mendapatkan keinginannya, dengan Martial dilihat sebagai hadiah untuk pelatih Spanyol.
Negosiasi telah berlangsung untuk sebagian besar masa bursa transfer sampai saat ini, meskipun keengganan Manchester United untuk berbagi beban gaji pemain berarti kesepakatan tampak tidak mungkin.
Sekarang, terlepas dari minat Juventus, Sevilla telah mampu membuat kemajuan dengan rekan-rekan asal Inggris.
Martial mengkonfirmasi kepada Monchi bahwa ia hanya ingin menandatangani kontrak dengan klub Andalusia.
Dia bahkan telah menerima pengurangan gajinya menurut El Desmarque.
Dan Sevilla akan membayar sekitar enam juta euro untuk meminjamkan penyerang itu selama empat bulan hingga akhir musim.
Los Rojiblancos merasa seolah-olah mereka telah melakukan sebanyak yang mereka bisa, bola sekarang ada di tangan Manchester United, dengan klub Spanyol berharap mereka akan menerima tawaran terbaru yang dibuat.
Percakapan dipercepat selama akhir pekan dan United sekarang harus memberikan persetujuan definitif untuk operasi tersebut.
Yang akan membawa kegembiraan besar bagi Lopetegui, yang telah bersikeras pada penandatanganan Martial sejak namanya pertama kali diperdebatkan sejauh Desember.
Anthony Martial siap terbang tinggi bersama klub anyarnya, Sevilla di separuh musim tersisa. Penyerang Manchester United ini dipinjamkan ke Sevilla selama enam bulan tanpa ada opsi pembelian di akhir masa peminjaman.
Disebutkan, Martial sendiri yang mendesak untuk hengkang. Untuk itu, bahkan dia bersedia dikurangi gajinya agar bisa mendapat kesempatan lebih untuk bermain di klub barunya.
Awalnya, Sevilla hanya akan membayar setengah dari gaji Martial yang diyakini ada di kisaran 250 ribu pound per minggu.
Belum diketahui angka resmi gaji anyar striker asal Prancis berusia 26 tahun ini. Yang jelas, dia telah menyetujui pemotongan gaji untuk memuluskan kepindahan.
Salah satu hal yang membuat Martial ngotot ingin pergi dari Old Trafford adalah demi bisa kembali membela timnas Prancis di Piala Dunia 2022.
November lalu, dirinya tak dipanggil oleh pelatih Prancis, Didies Deschamps dengan alasan kurangnya waktu bermain di Manchester United.
Setelah melewatkan turnamen-turnamen besar termasuk Piala Dunia 2018, dan kemudian Euro 2020 karena cedera, Martial tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk 2022.
Harus diakui, Martial adalah talenta besar. Dia mencetak 17 gol pada musim 2019/20, menunjukkan kemampuan yang dia miliki. Sayangnya, dia temperamental, dan emosinya gampang goyah. Belum lagi cedera yang berkali-kali melanda.
Kehadiran Cristiano Ronaldo pada bursa transfer musim panas lalu, membuat masa depan Martial di United semakin tak jelas. Jatah bermainnya langsung anjlok.
Musim lalu dia masih merumput 22 kali di Liga Inggris dengan mencatatkan 1.488 menit bermain. Angka itu sekitar 43% dari total menit bermain Manchester United di Liga Primer.
Musim ini, Martial baru tampil delapan kali dengan 210 menit bermain. Itu berarti cuma 10% dari total menit bermain Manchester United di Liga Primer.
Tidak heran jika kemudian Martial disebut-sebut akan dilepas Manchester United di bursa transfer musim dingin.
Faktor teknis juga turut berpengaruh. Martial selalu meyakini dirinya sebagai striker, sementara United melihatnya lebih sebagai pemain sayap kiri.
Dia membuat dampak ketika datang dari bangku cadangan melawan West Ham di akhir pekan, dan ini adalah gambaran yang menggoda tentang apa yang dia mampu ketika berlari dari dalam, atau melebar.
Faktanya, Martial lebih cepat saat berlari menggiring bola ketimbang Marcus Rashford, atau Mason Greenwood. Tapi sepertinya bukan faktor itu yang dicari pelatih interim United, Ralf Rangnick saat ini.
Karena itulah, Rangnick kemudian malah memilih menaikkan penyerang muda, Anthony Elanga ke tim utama. Martial pun semakin tersingkirkan.
“Dia adalah pemain top, salah satu striker terbaik di Liga Primer tetapi kami memiliki pemain lain di posisinya dan dia ingin pergi, tetapi, seperti yang saya katakan kepadanya, selalu dibutuhkan bagian yang berbeda untuk mencari kesepakatan dan caranya," ujar Rangnick berkilah.
Hengkang ke Sevilla sepertinya menjadi pilihan terbaik. Di sana, Martial berharap bisa membuka lembaran baru. Berharap bisa terbang lebih tinggi lagi, agar bisa dilirik Deschamps ke Piala Dunia 2022 yang jadi impiannya.
Para fan United pun melepas salah satu talenta terbaik ini dengan sejumput kenangan manis.
Mereka akan selalu mengingat gol menawan dalam debutnya lalu ke gawang Liverpool, gol semifinal Piala FA melawan Everton, dan hat-tricknya melawan Sheffield United.
Tapi Masih banyak pula fan United yang berharap Martial akan kembali lagi ke Old Trafford. "Semoga dia kembali lagi nanti dengan ledakan besar," tulis seorang penggemar United di lini masa. Opsi itu terbuka karena tak ada klausul Sevilla harus membelinya di akhir masa peminjaman.