TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia seringkali dilabeli sebagai liga terkejam, mengingat banyak pelatih yang dipecat oleh timnya masing-masing.
Hal itu bisa dilihat dari banyaknya jumlah pelatih yang sering diberhentikan ketika kompetisi masih berlangsung.
Bahkan pada musim ini saja sudah ada 12 dari 18 tim kompetisi BRI Liga 1 yang telah memberhentikan pelatihnya di tengah musim.
Hal itu sudah menunjukkan betapa beratnya menjadi pelatih klub Indonesia yang dituntut memberikan kesuksesan instan bagi tim yang mereka tangani.
Kini, hanya tersisa enam tim saja yang masih percaya dengan keberadaan pelatihnya yang mereka tunjuk sejak awal musim.
Bhayangkara FC, Arema FC, Bali United, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persita Tangerang menjadi enam tim yang masih percaya dengan pelatihnya pada musim ini.
Lima nama tim pertama yang disebutkan mungkin tergolong wajar masih mempertahankan pelatihnya hingga detik ini.
Hal ini mengingat kelima tim tersebut saat ini menduduki klasemen lima besar hingga pekan 20.
Sementara itu, hanya Persita yang berada di posisi lima besar yang masih percaya dengan tangan dingin Widodo Cahyono Putro.
Terlepas dari hal itu, kepercayaan yang diberikan enam tim tersebut kepada para pelatihnya saat ini layak diacungi jempol.
Usut demi usut ternyata ada fakta unik penuh sejarah terkait tim-tim yang sudah menjadi juara kompetisi ternyata tidak pernah berganti pelatih pada pertengahan musim.
Fakta tersebut bisa dibuktikan dengan raihan prestasi yang diraih oleh tim yang berhasil menyabet mahkota gelar juara dalam tiga musim terakhir Liga 1.
Bhayangkara FC, Persija Jakarta, dan Bali United menjadi tiga tim yang berhasil menyegel gelar juara tanpa memutuskan mengganti pelatihnya pada awal musim.
Sebagaimana misal Bhayangkara FC yang pernah menjadi juara pada tahun 2017, tepatnya ketika Simon McMenemy menangani tim tersebut.