Dia meninggalkan Selhurst Park pada akhir musim lalu, setelah empat tahun memimpin.
Pria berusia 74 tahun ini memiliki karier legendaris selama lebih dari 50 tahun, dan telah menangani klub-klub seperti Inter Milan, Blackburn Rovers, Fulham, dan Liverpool.
Menariknya, pelatih kawakan ini juga pernah bekerja di bas bos besar Watford, yang merupakan pengusaha Italia, saat dirinya menangani Udinese pada 2001.
Hodgson juga punya asisten pelatih yang sama legendarisnya, Ray Lewington yang setia menemaninya selama bertahun-tahun.
Hodgson sendiri pernah berujar, yakin Watford punya cukup sumber daya untuk bertahan di Liga Primer.
Sebelumnya, Watdford telah memecat Claudio Ranieri.
Mungkin Ranieri tahu sejak jauh-jauh hari bahwa hari pemecatan di Watford itu akan datang.
Mungkin itu pula sebabnya, pelatih berusia 70 tahun ini memilih untuk tidak sepenuhnya terlibat dengan para pemain Watford selama 112 hari bertugas di Vicarage Road.
Seperti ditulis Sami Mokbel di Daily Mail, Ranieri jarang terlihat di kantin tempat latihan, pusat markas klub London Colney.
Dia menjaga martabatnya, dan bersikap sopan sampai akhir. Tapi apa yang bergejolak dalam hatinya tak ada yang tahu.
Metode pelatihannya pun dinilai kuno, dan tidak menyenangkan di markas pelatihan Fulham, Motspur Park. Dia juga jarang hadir, dan sering memilih liburan lebih cepat dari biasanya.
Interaksinya dengan para pemain terlihat kaku, jauh dari cair.
"Mungkin sulit untuk menjalin ikatan dengan para pemain karena dia tidak pernah ada di sana," kata salah satu sumber di Watford dikutip dari Daily Mail.
Ranieri tercatat menjadi pelatih kedelapan yang dipecat di Liga Primer musim ini.
Ironisnya, pelatih veteran ini menjadi pelatih dengan durasi tercepat yang didepak, dengan total 112 hari versi dari transfermarkt.
Kemudian ada adalah Nuno Espirito Santo yang dipecat setelah 123 hari dari Tottenham Hotspur. Diikuti Rafael Benitez yang didepak setelah 199 hari menangani Everton.