Pun, Inter Milan tetap menjadi favorit klub barunya, karena sang pemain akan bersatu kembali dengan mantan direktur Juventus Beppe Marotta dan melanjutkan kariernya di Serie A.
Baca juga: Live Streaming Timnas Indonesia Vs Timor Leste, 2 Kelebihan Lawan yang Bisa Bikin Garuda Terjungkal
Cocokkah Dybala dengan Sistem Juergen Klopp di Liverpool?
Baca juga: Pesan Evan Dimas ke Marselino dan Ronaldo Kwateh: Jangan Sampai Menyesal Seperti Saya
Atas santernya laporan yang menyebut Liverpool ingin merekrut Paulo Dybala sebagai free agent dari Juventus, pembahasan kemudian meluas soal cocok tidaknya gaya permainan La Joya akan cocok dengan sistem yang dibangun Jurgen Klopp di Liverpool.
Ulasan tersebut muncul di Sportitalia dan Tuttomercatoweb yang menulis soal peluang kesusksesan karier sang pemain jika berlaga di Liga Inggris.
Diketahui, Pemain Timnas Argentina sebelumnya juga telah dikaitkan dengan sejumlah Liga Inggris Premier League.
Bahkan Tottenham Hotspur sudah mengajukan lamaran pada musim panas lalu, tapi ditolak sang pemain.
Pun, belakangan Paulo Dybala yang kecewa atas 'janji palsu' Juventus, disebutkan mempertimbangkan tawaran yang masuk dari klub lain Liga Inggris, Liverpool.
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Bek Nyaris Rp 1 T Gabung, Tuchel Mengendur
Hanya, banyak yang ragu Paulo Dybala akan sulit beradaptasi dengan gaya Liga Inggris.
Dybala dikenal sebagai pemain ringkih yang tidak terlalu kuat secara fisik di Serie A. Dicemaskan, Dybala malah akan jadi langganan terapis penanganan cedera bila nekat tampil di Liga Premier yang mahsyur bermain dengan tekel-tekel keras.
Anggaplah Dybala benar-benar ke Liga Inggris dengan Liverpool sebagai klub baru, di atas segalanya, Liverpool memainkan formasi 4-3-3, sebuah pola yang terkonsolidasi dengan Mohamed Salah dan Sadio Mané sebagai pilihan pertama di sayap.
Adapun Paulo Dybala di Juventus jarang ditempatkan dalam posisi pemain sayap. Nyatanya, bermain sebagai peneyrang sayap bukan posisi yang cocok bagi Dybala.
Kontribusinya bagi Juve di posisi ini terhitung minim.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Timor Leste, 2 Wonderkid Bisa Pecahkan Rekor Pemain Termuda
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Bek Nyaris Rp 1 T Gabung, Tuchel Mengendur
Malah, Dybala cenderung 'merecoki' rekan setimnya di posisi tengah dengan, terus-menerus memotong ke dalam dan mengerumuni penyerang tengah untuk menembak dengan kaki kirinya.
Dia juga pernah ditempatkan dalam peran 'False 9', sebuah eksperimen yang juga tidak berjalan dengan baik.