Selain itu, para pemain juga kesulitan mencari air.
"Kami sampai di hotel, dan saat itu suhunya mungkin 30 sampai 32 derajat, dan AC di sana mati," ujar De Paul.
"Kami harus membuka jendela untuk bisa tidur."
"Ada banyak sekali sirine saat itu, para pemain tak bisa tidur dengan baik."
"Dan ketika kami bangun, kami tak bisa menemukan air," lanjutnya.
De Paul mendesak agar hal ini dievaluasi dengan sungguh-sungguh.
Ia tak ingin kejadian serupa kembali terulang di masa depan.
(Tribunnews.com/Guruh)
BERITA REKOMENDASI