Alhasil tak salah jika Coach Sudirman menarik Marko Simic untuk digantikan Taufik Hidayat pada menit 57.
Barangkali kurang tajamnya performa Marko Simic dalam laga ini lantaran kurangnya suplai yang diberikan lini kedua tim Macan Kemayoran ke depan.
Tak hanya itu saja, performa solid yang diperlihatkan bek Persiraja juga menjadi alasan Persija tidak mudah menciptakan peluang dalam laga ini.
Simic pun gagal menambah koleksi golnya dan mendekati daftar top skor teratas yang masih dipegang oleh Ilija Spasojevic (14 gol) diikuti Youssef Ezzejjari dan Ciro Alves (13 gol).
Penyerang utama tim Macan Kemayoran itu saat ini masih stagnan dengan perolehan 12 gol pada musim ini.
2. Ambisi Coach Sudirman yang Tertunda
Coach Sudirman sebenarnya memiliki punya hasrat untuk bisa meraih kemenangan beruntun semenjak dipercaya untuk menggantikan Angelo Allesio sebagai pelatih Persija.
Laga melawan Persiraja pun menjadi sasaran bagi Sudirman untuk menuntaskan hasrat tersebut.
Hanya saja memang harapan yang dilangitkan Coach Sudirman berakhir dengan kekecewaan lantaran timnya malah kalah secara tak terduga.
3. Persiraja Akhiri Paceklik Kemenangan
Sebelum laga melawan Persija, tim asal Aceh tersebut tercatat baru menang sekali dalam 21 laga terakhir dalam mengarungi musim ini.
Satu-satunya kemenangan bahkan diraih Persiraja kala menghadapi PSS Sleman tepatnya pada pekan kedua musim ini.
Sejak kemenangan tersebut, berbagai hasil buruk diraih oleh Persiraja hingga membuat mereka berada di juru kunci klasemen.
Hingga pada akhirnya kemenangan kedua hadir ketika Persiraja meladeni tim mewah seperti Persija Jakarta.
Kemenangan melawan Persija secara tidak langsung mengakhiri paceklik kemenangan tim Laskar Rencong yang belum pernah menang dalam 20 laga terakhirnya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)