Keberhasilan Timnas Mesir melaju hingga babak semi final adalah sebuah kejutan.
Pasalnya, lawan yang mereka hadapi dari babak penyisihan grup adalah tim-tim Afrika yang banyak diisi oleh pemain-pemain elite Eropa.
Yang paling mencolok adalah bagaimana Mesir mampu mengandaskan perlawanan Nigeria dan Pantai Gading sebelum akhirnya mempermalukan Maroko.
Ya, dengan mentalitas yang ditularkan Mohamed Salah, Timnas Mesir yang sebelumnya tak diperhitungkan, menjelma menjadi kandidat juara Piala Afrika.
Itu semakin membuktikan bahwa Salah merupakan pemain kelas dunia, di usianya sekarang (29) ia mampu menjadi kunci untuk negaranya juga klub yang ia bela, Liverpool.
Di setiap tahunnya ia selalu mampu membuat dunia takjub dengan gelontoran gol dan aksi-aksinya di lapangan.
Penampilan Mohamed Salah selalu melejit dari musim ke musim, ia tak ada habisnya!
Sejak didatangkan Liverpool dari AS Roma pada 2017 silam, Salah menjelma menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Di musim pertamanya bersama Liverpool (2017/2018), pemain asal Mesir itu langsung tampil bertaji dengan mencetak 32 gol di Liga Inggris untuk The Reds.
Salah pun berhasil membawa pulang gelar Sepatu Emas atas torehan golnya tersebut.
Sekaligus memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Inggris, melewati torehan Cristiano Ronaldo, Luis Suarez dan Alan Shearer.
Orang-orang pun dibuatnya tercengang, sekaligus meragukan konsistensi Salah untuk Liverpool di musim selanjutnya.
Keraguan itu wajar, memang Salah tidak terlalu bersinar saat membela AS Roma dan Fiorentina di Liga Italia.
Apalagi jika menengok karier Salah bersama Chelsea, ia dipinggirkan Mourinho, dan tak masuk rencana pelatih asal Portugal tersebut. Sangat tidak meyakinkan.