News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia Antarklub

Thomas Tuchel Merasa Feeling di Pinggir Lapangan Beda dengan di Kantor, Perjuangan pada Masa Isolasi

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Chelsea Thomas Tuchel menyentuh trofi di atas panggung pada akhir pertandingan sepak bola final Piala Dunia Klub FIFA 2021 melawan Palmeiras dari Brasil di stadion Mohammed Bin Zayed di Abu Dhabi, pada 12 Februari 2022.

Wajar saja, pentas akbar para juara klub antar-benua itu memang berjalan ketat.

Dalam duel di Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi kemarin, The Blues baru memecah kebuntuan pada menit ke-55.

Romelu Lukaku mencatatkan namanya di papan skor setelah menanduk masuk bola crossing Callum Hudson-Odoi.

Menit ke-62, Palmeiras mendapat hadiah tendangan penalti. Gara-garanya, Thiago Silva melakukan hand-ball di kotak terlarang dalam tayangan ulang Video Assistant Referee (VAR).

Raphael Veiga maju jadi eksekutor. Tendangannya ke sudut kanan gawang berhasil mengecoh kiper Edouard Mendy hingga skor menjadi 1-1.

Skor imbang 1-1 bertahan sampai bubaran hingga laga berlanjut ke babak tambahan. Kendati Chelsea terus mendominasi namun serangan mereka selalu terbentu dengan ketatnya pertahanan wakil dari Brasil tersebut.

Sampai kemudian di menit ke-114 wasit menunjuk titik putih setelah pemain Palmeiras, Luan Garcia, dinilai handball di kotak terlarang.

Pada momen menegangkan ini, sempat terjadi kebingungan siapa yang akan jadi eksekutor The Blues.

Pasalnya, Jorginho yang merupakan algojo pertama masih duduk di bangku cadangan.

Sementara Romelu Lukaku yang merupakan eksekutor kedua, sudah diganti di babak kedua.

Kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta kemudian melakukan trik "mind games". Dia berlaku seolah-olah akan jadi eksekutor, dengan terus memegang bola, dan berdiri di kotak putih.

Langkah itu dinilai jenius, karena membuat para Palmeiras semua fokus kepadanya, semua berusaha memprovokasinya.

Baru di saat-saat akhir, saat situasi tenang, sang kapten menyerahkan bola kepada Havertz yang jadi eksekutor sesungguhnya.

Bagi pemain yang baru berusia 22 tahun, menendang penalti di momen akbar, saat laga tersisa enam menit lagi, pastinya jadi beban luar biasa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini