TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Penjaga gawang Liverpool, Caoimhin Kelleher berseri-seri setelah mengamankan kemenangan di final Piala EFL (Carabao Cup) untuk Liverpool di Wembley, Senin (28/2/2022).
Kelleher mengungkapkan kegembiraannya setelah menjaringkan penalti kemenangan dalam kemenangan final saat Liverpool menang 11-10 atas Chelsea.
Dia mengakui bahwa dia tidak menyadari bahwa tendangan penaltinya menjadi penentu kemenangan pada saat itu.
Pertunjukan Wembley yang menghibur dengan empat gol dianulir dalam 120 menit.
Skor 0-0 sebelum tos-tosan dalam 21 kali tendangan penalti berturut-turut dicetak dalam adu penalti yang luar biasa.
Kelleher, yang turun di laga final. Di luar dugaan, dia dipercaya Jurgen Klopp untuk menjadi kiper Liverpool daripada Alisson Becker.
Klopp tetap percaya menurunkan pria yang telah membantu membawa The Reds ke Wembley, mengonversi tendangan penalti ke-21.
Kepa Arrizabalaga dimasukkan untuk menggantikan Edouard Mendy khusus untuk adu penalti.
Tetapi adu penalti ini telah memberi Liverpool piala domestik pertama mereka dalam 10 tahun.
Kelleher mengatakan kepada Sky Sports setelahnya bahwa dia senang dengan kesuksesan itu.
Tetapi mengakui bahwa dia tidak menyadari bahwa dia adalah penendang penalti yang memenangkan pertandingan saat itu.
“Kemudian ketika itu datang giliran saya, saya bahkan tidak menyadari bahwa saya telah mencetak penalti kemenangan!”, katanya.
"Saya lupa bahwa saya telah mencetak gol kemenangan, semua penalti dari para pemain berkelas, dan saya senang bisa mencetak gol," katanya.
Ketika ditanya apakah dia telah menyalurkan masa mudanya sebagai pemain outfield (di luar kiper) saat mengambil tendangannya, pemain berusia 23 tahun itu menjawab: "Saya pikir itu lebih memukul dan berharap!"