TRIBUNNEWS.COM - Federasi sepak bola Rusia (RFU) menepati janjinya terkait adanya sanksi FIFA dan UEFA kepada mereka.
RFU bakal mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS terkait sanksi FIFA dan UEFA tersebut.
Mereka keberatan dengan sanksi yang dijatuhkan kepada timnas pria dan wanita Rusia yang dilarang tampil di kompetisi di bawah naungan FIFA dan UEFA.
Baca juga: Timnas dan Klub-klub Rusia Lenyap dari Gim Sepak Bola FIFA 22
Dengan adanya sanksi itu, maka timnas sepak bola pria Rusia tak bisa bertanding di fase Play-off Piala Dunia 2022 yang digelar bulan depan.
Bagi timnas putri, keikutsertaan mereka di ajang Euro 2022 pun terancam batal akibat sanksi ini.
RFU memandang penjatuhan sanksi tersebut tak melalui mekanisme yang benar dan menyalahi prosedur.
"Jika FIFA dan UEFA menolak adanya prosedur, maka syarat tertentu harus ditegakkan terkait penjatuhan sanksi dari FIFA dan UEFA," bunyi penggalan pernyataan RFU dikutip dari BBC.
"Termasuk, di mana tim-tim asal Rusia tak boleh ikut berkompetisi," sambungnya.
Baca juga: Sosok Vitalii Sapylo, Pesepak Bola Muda Ukraina yang Tewas dalam Operasi Militer Rusia ke Ukraina
Negeri Beruang Merah juga menganggap FIFA dan UEFA tak memberikan mereka kesempatan untuk membela diri terkait penjatuhan sanksi.
Untuk itu, keputusan mengajukan banding ini dirasa perlu untuk melihat kasus dari kedua belah pihak.
Sebagaimana diketahui, sanksi FIFA dan UEFA tersebut tak cuma berimbas ke timnas Rusia saja.
Namun, klub-klub asal Negeri Beruang Merah juga dilarang tampil di kompetisi besutan UEFA.
Alhasil, klub Spartak Moskow yang berhasil melangkah ke babak 16 besar Liga Eropa terpaksa gugur.
Baca juga: Andriy Shevchenko Curhat Kondisi Keluarganya di Ukraina, Ibu dan Saudarinya dalam Bahaya Setiap Saat
Itu membuat lawan mereka di 16 besar, RB Leipzig, langsung lolos ke babak berikutnya dan tinggal menunggu lawan.
Di level tim nasional, Rusia mendapat penolakan bertanding dari calon lawan mereka.
Setidaknya, ada tujuh negara yang terang-terangan menolak bertanding melawan Rusia.
Inggris dan Polandia menjadi dua contoh timnas yang enggan berbagi lapangan dengan Alek Miranchuk cs.
(Tribunnews.com/Guruh)