News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Kebangkitan Inter Milan di Liga Italia, Ketajaman Striker Gaek, Magis Barella & Ramuan Jitu Inzaghi

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Inter Milan Argentina Lautaro Martinez (kiri) bersama rekan setimnya setelah mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Salernitana di Stadion Giuseppe Meazza (juga disebut San Siro), di Milan, pada 4 Maret 2022.

Torehan 16 gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi diantara pemain Nerazzurri lainnya.

Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi. Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.

Edin Dzeko dari FC Internazionale beraksi selama pertandingan sepak bola Serie A 2021/22 antara FC Internazionale dan Udinese Calcio di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia pada 31 Oktober 2021 (Foto oleh Fabrizio Carabelli/LiveMedia/NurPhoto) (Fabrizio Carabelli / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Baca juga: Sorotan Liga Italia: AC Milan Anti Mainstream, Striker Karatan Chelsea Malah jadi Dambaan Pioli

Baca juga: Jadwal & Top Skor Liga Inggris: Teror Arsenal Panaskan Zona UCL, Trio Liverpool Makin Ganas

Ia mampu menunjukkan performa apik ketika dimainkan, baik saat tampil starter ataupun datang dari bangku cadangan.

"Lukaku memang lebih baik dari Dzeko sebelumnya, tetapi ia lebih lengkap sebagai pemain," puji Marchegiani.

"Dia (Dzeko) lebih lengkap dari Lukaku, Inter Milan bisa menggunakannya dengan cara sangat baik,"

"Terbukti ia mampu bermain bagus dengan Correa, dia tahu bagaimana melakukan hal baik melalui kombinasi operan maupun di area penalti," lanjutnya.

Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.

Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.

Conte lebih bermain secara direct dan pragmatis, ia mengedepankan umpan lambung yang menusuk mencari para wing back yang memiliki kecepatan.

Permainan yang diusung Inzaghi terbukti mampu membuat Inter Milan lebih sering melakukan passing di dalam kotak penalti.

Rata-rata umpan ke dalam kotak penalti Nerazzurri musim ini berada di angka 14.2 per pertandingannya.

Sedangkan di era Conte, Inter hanya mampu melakukan progresi umpan ke dalam kotak hanya berada di angka 11.3 per pertandingan.

Dari segi kolektivitas, Inzaghi juga mampu meberikan sentuhan yang apik.

Sudah ada 18 pemain berbeda Inter Milan yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini