Seedorf mengalawi karirnya sebagai pemain sayap bersama Ajax Amsterdam pada tahun 1992, debutnya bersama tim Ajax terjadi pada 29 November 1992 melawan FC Groningen pada usia 16 tahun.
Di tahun tersebut pun ia sukses menjadi pemain termuda yang melakoni debut bersama tim senior Ajax Amsterdam.
Karirnya bersama Ajax begitu apik, dirinya sukses mengantar raksasa Belanda itu menjadi juara Eredivise di sebanyak dua kali dan satu kali meraih gelar Liga Champions.
Baca juga: Investasi Paling Cerdas Abramovich di Chelsea: Membangun Cobham, Mengorbitkan Bibit Terbaik Eropa
Baca juga: Jadwal & Top Skor Liga Inggris: Teror Arsenal Panaskan Zona UCL, Trio Liverpool Makin Ganas
Cemerlang di Belanda, Seedorf pun memutuskan untuk berlabuh ke tim asal Italia, Sampdoria dan bertahan selama satu musim di sana.
Tampil apik di Serie A, Seedorf pun dilirik tim raksasa Eropa, Real Madrid pada tahun 1996 dan langsung mengantar Los Blancos meraih gelar La Liga di musim pertama ia datang.
Di musim selanjutnya, magis pemain asal Belanda ini kembali sukses mempersembahkan gelar Liga Champions dan mencetak gol penentu saat menghadapi Juventus di final.
Telah meraih segalanya bersama Real Madrid membuat Seedorf ingin merasakan tantangan baru.
Akhirnya pada musim 1999/2000 Seedorf memutuskan untuk kembali ke Italia dengan bergabung bersama Inter Milan.
Ia ditebus Nerazzurri dari Real Madrid dengan mahar 14 juta pounsterling dan menjadi pemain dengan haga tertinggi di musim tersebut.
Seedorf hanya bertahan dua tahun bersama Inter Milan tanpa memberikan sumbangan gelar prestis untuk Nerazzurri.
Baca juga: Tuah Gol Mohamed Salah pada Laga Liverpool Melawan West Ham, Tiap Salah Cetak Gol, The Reds Menang
Baca juga: Ngebet Boyong Erling Haaland, Barcelona Kirim Xavi dan Cruyff ke Munich
Tanpa pikir panjang Seedorf pun memilih untu berlabih ke AC Milan guna mencari peruntungan baru dan menambah gelar pribdainya.
Dan benar saja, baru didatangkan AC Milan pada tahun 2002, ia langsung berhasil membawa AC Milan meraih gelar Coppa Italia untuk yang pertama kalinya sejak 26 tahun terakhir di tahun 2003.
Seedorf menganggap Rossoneri sebagai rumahnya, sampai-sampai pada tahun 2014 ia memilih utuk gantung sepatu agar dapat melatih AC Milan.
Meski tak sukses mengantar Rossoneri berjaya seperti kala dirinya masih bermain, nama Seedorf masih tetap diagungkan oleh pecinta AC Milans sebagai legenda hidup yang mengangkan derajat Rossoneri.
Baca juga: Man City vs Man United, Rivalitas yang Memanas Akibat Ulah Tengil The Citizens & Kedengkian Sir Alex
Baca juga: Jelang Manchester City vs MU di Liga Inggris: Dias Cedera, Ronaldo Full Senyum Akhiri Keterpurukan
(Tribunnews.com/Deivor)