Berkat kecerdasannya dalam berteori, ia dirasa lebih cocok untuk duduk dengan jabatan yang lebih tinggi daripada menjadi seorang pelatih.
Pada tahun 2012 ia direkrut oleh RB Leipzig untuk menjadi Direktur Olahraga guna mengangkat performa mereka yang saat itu masih berada di kasta keempat kompetisi sepakbola Jerman.
Rangnick pun langsung mencarikan pelatih untuk Leipzig yang sesuai dengan ideologi sepakbola yang ia usung, nama Alexander Zorniger pun ditunjuk.
Hasilnya? istimewa!
Zorniger mampu membawa Leipzig promosi dari divisi 4 menuju divisi 2 hanya dalam waktu dua tahun saja!
Naik ke tingkat yang lebih tinggi membuat nama Zorniger disingkirkan untuk mencari pelatih dengan nama yang lebih mentereng dan kebutuhan strategi Leipzig.
Namun, tak ada satu nama yang sukses Rangnick bawa meneruskan tongkat kepelatihan Zorniger, nama-nama seperti Thomas Tuchel dan Sascha Lewandowski gagal ia boyong.
Alhasil, Rangnick memilih untuk terjun ke lapangan dengan menjadi juru taktik anyar RB Laipzig yang memiliki misi besar.
Hasilnya pun instan! Leipzig dibawanya promosi ke kompetisi tertinggi di Jerman, Bundesliga.
Dengan begitu, Lepzig hanya membutuhkan waktu lima tahun untuk mampu promosi dari kasta keempat menuju kasta tertinggi di sepakbola Jerman.
Setelah mampu mebawa Leipzig promosi ke kasta tertinggi sebagai pelatih, Rangnick kembali memilih untuk menjabat sebagai direktur olahraga guna menyeimbangkan tim agar mampu bertahan dan bersaing dengan tim-tim besar Bundesliga.
Hingga akhirnya, karier mentereng Rangnick bersama Leipzig usai saat dirinya memilih bergabung bersama raksasa Russia, FC Lokomotiv Moskow di musim 2021/2022.
Kini, karirnya bersama Manchester United sedikit diragukan, gegenpressing yang menjadi andalan dari sistem sepak bolanya tak terlihat bersama Setan Merah.
Ia lebih memilih bermain menggunakan sistem 4-2-3-1 dan tak ada permainan gegenpressing yang ia selama ini melekat padanya.
Setan Merah hanya mampu menguasai ball possesion sebanyak 51.34% per pertandingan, dengan skala meraih poin hanya sebanyak 1.72 per pertandingan.
Fakta tersebut membuat kapabilitas Rangnick mulai dipertanyakan, alih-alih menjadi juru selamat, United kini terancam gagal tampil di Liga Champions musim depan.
Setan Merah kini hanya berada di peringkat 5 klasemen Liga Inggris dengan torehan 57 poin dari 28 pertandingan.
Mereka tertinggal satu angka dari Arsenal yang duduk di peringkat empat dengan tabungan 3 pertandingan lebih banyak dari Manchester United.
(Tribunnews.com/Deivor)