TRIBUNNEWS.COM - Tersingkirnya Manchester United atas Atletico Madrid pada ajang Liga Champions menjadi sebuah pukulan telak bagi Cristiano Ronaldo.
Pasalnya, untuk pertama kalinya sejak 16 tahun, Cristiano Ronaldo tak mampu mengangkat trofi bagi tim yang ia bela.
Manchester United dipastikan tak akan mampu mengejar Liverpool dan Manchester City dalam persaingan gelar juara Liga Inggris.
Pun di liga domestik, Setan Merah juga telah tersingkir pada Piala FA dan Carabao Cup.
Lalu, apesnya lagi, Manchester United terlempar di babak 16 besar Liga Champions menghadapi Atletico Madrid dengan agregat 2-1.
Sang Mr. Champions League, Cristiano Ronaldo dibuat mati kutu oleh permainan pragmatis yang diusung tim asuhan Diego Simeone.
Baca juga: Di Balik Kekalahan Manchester United atas Atletico: Rekor Ronaldo Tercoreng, Simeone Balas Dendam
Baca juga: Berita Foto : Manchester United Tersingkir dari Liga Champions
Ya, satu hal yang paling mencolok dari permainan Atletico adalah bagaimana cara mereka menghentikan ketajaman Cristiano Ronaldo yang terkenal ganas di Liga Champions.
Peraih 5 Ballon d'Or itu dibuat tak berkutik, bahkan ia tak mampu menorehkan satu shoot on target pun di pertandingan dua leg menghadapi Los Rojiblancos.
Padahal, Ronaldo telah mencatatkan 6 gol di Liga Champions musim ini dan berada dalam daftar top skorer kompetisi paling bergengsi di Eropa itu.
Cristiano Ronaldo juga terkenal sebagai mimpi buruk Diego Simeone lantaran telah mencetak 25 gol hanya dalam 31 pertandingan melawan Atletico Madrid.
Namun nampaknya Simeone telah paham bagaimana cara menghentikan Ronaldo yang sudah berusia 37 tahun itu.
Bermain pragmatis menggunakan 3 bek sejajar dan tak membiarkan pemain winger United melakukan crossing adalah cara jitu untuk menghentikan atribut spesial kapten Timnas Portugal tersebut.
Simeone paham betul dengan kualitas CR7, ia tak membiarkan para gelandang Setan Merah melakukan kreasi di sepertiga akhir serangan.
Para pemain Manchester United dibiarkan menguasai bola di lini tengah, namun ketika mendekati kotak penalti, pressing ketat dilakukan oleh 10 pemain Atletico yang berada di area pertahanan.