Menciptakan banyak peluang lewat peran winger
Selain membangun serangan dari belakang dengan umpan dari kaki ke kaki, Al Sadd juga bermain dengan menjaga kelebaran.
Para winger akan tetap bermain melebar dibantu oleh bek kanan dan kiri yang ikut naik.
Tujuan dari taktik itu adalah untuk meregangkan garis pertahanan lawan sekaligus menciptakan wide overload di kedua sisi.
Dengan begitu, para pemain Al Sadd punya opsi switch play dalam skenario serangannya.
Tersebarnya para pemain Al Sadd di seluruh posisi depan membuat serangan Al Sadd sangat berbahaya.
xG komulatif Al Sadd di Liga Qatar musim lalu mencapai angka 42,32 dengan torehan 51 gol dari 22 pertandingan.
Mereka selalu mempunyai banyak opsi untuk menggetarkan jala gawang lawan. Baik itu dari sisi kanan-kiri maupun tengah.
Al Sadd ala Xavi adalah tim yang biasa mengeksploitasi ruang di channel, entah itu kedua sayap, area tengah, atau halfspace.
Kehebatan Xavi dalam menciptakan peluang di Al Sadd tentunya dinanti Barcelona, xG komulatif mereka hanya berada di angka 29.9 sampai saat ini.
Hadirnya Ferran Torres dan Adama Traore dalam skuat Barcelona berpotensi besar untuk membuat serangan Blaugrana lebih rancak.
Terutama dari sisi tepi, skenario switch play dan menciptakan wide overload adalah atribut utama dari seorang Adama Traore.
Ia memiliki kecepatan yang luar biasa, serta ketangguhan badan yang membuat ia sulit untuk dijatuhkan.
Terbukti, Adama hanya membutuhkan waktu 16 menit untuk menorehkan assist pertamanya bersama Barcelona saat menghadapi Atletico Madrid.
Sedangkan Ferran Torres lebih kepada seorang winger yang memiliki ketajaman dan finishing yang apik, keduanya akan saling bahu membahu untuk menciptakan peluang dan gol bagi Blaugrana.
Pertajam lini depan lewat ketajaman Aubameyang
Striker Al Sadd dari Aljazair, Baghdad Bounedjah mampu dipoles Xavi menjadi striker haus gol.
Dua penyerang sayap yang mengapit Bounedjah difungsikan sebagai distributor bola kepada striker berusia 29 tahun tersebut.
Dengan kata lain, Bounedjah benar-benar dimanjakan dengan dukungan rekan setimnya untuk membuka akses mencetak gol.
Hasilnya, Bounedjah mampu menjadi top skor Liga Qatar musim lalu dengan torehan 21 gol dari 19 pertandingan.
Aubameyang di Barcelona bisa saja dipoles Xavi untuk tampil tajam seperti Bounedjah. sebelum kedatangannya di Camp Nou, Auba mengalami paceklik dengan hanya menyumbangkan 7 gol dari 15 penampilannya bersama Arsenal.
Padahal, di musim-musim sebelumnya, sejak kedatangan di Arsenal, Aubameyang telah menciptakan 92 gol dari 162 pertandingan.
Aubameyang bisa bermain sebagai penyerang tengah, didampingi oleh Ferran Torres dan Adama Traore yang bermain di sisi kanan dan kiri.
Fungsi keduanya tentu untuk melayani Auba, Torres dan Adama diharapkan mampu menjadi penyuplai bola untuk pria asal Gabon itu agar mampu seperti Bounedjah yang tampil tajam dibawah komando Xavi.
Aubameyang pun tak kesulitan dengan sistem yang dijalani Xavi, torehan 7 gol dari 7 pertandingan terakhirnya adalah buktinya.
(Tribunnews.com/Deivor)