TRIBUNNEWS.COM, DOHA- Setiap bola di Piala Dunia punya ceritanya tersendiri. Yang paling menakutkan bagi para penjaga gawang adalah bola adidas Jabulani pada Piala Dunia 2010 lalu.
Selain karena punya desain warna mencolok, juga bola Jabulani dinilai tak stabil.
Dikhawatirkan karena penuh dengan spektrum warna, dan juga dinilai sangat cepat, Al Rihla yang jadi bola resmi PD 2022, akan menjadi horor kembali bagi para penjaga gawang.
"Semoga tak ada lagi bola seperti itu (jabulani, Red), yang menggigit kami. Apa fungsinya warna-warna itu. Dan bolanya bergerak kemana-mana. Jika Anda menendang bola lima kali dengan gerakan sama, arah bolanya tak akan sama," kata mantan Kiper timnas Amerika Serikat, Tim Howard mengenang keliaran bola jabulani.
Bola Telstar Piala Dunia 2018 juga mendapat banyak kritikan. Kiper Spanyol, David de Gea dan Pepe Reina mengklaim bola itu 'aneh' dan lebih sulit untuk digenggam daripada bola lainnya.
Adidas meluncurkan bola resmi Piala Dunia 2022 yang diberi nama "Al Rihla".
Berasal dari bahasa Arab yang berarti "perjalanan", Ah Rihla diklaim sebagai bola tercepat, dan terakurat yang pernah ada di sepanjang gelaran Piala Dunia.
Ini menjadi menjadi bola ke-14 yang dikreasikan Adidas untuk perhelatan Piala Dunia sejak kemitraan dengan FIFA dimulai pada Piala Dunia 1970.
Bola Al Rihla ini diklaim telah dirancang menggunakan data dan pengujian ketat di lab adidas, termasuk diuji di terowongan angin, dan di lapangan oleh para pemain sepak bola itu sendiri.
Diharapkan bola dengan penuh nuansa warna segar ini, memberikan tingkat akurasi dan keandalan tertinggi di bidang permainan, sebagian karena bentuk panel dan tekstur permukaannya yang baru.
Keunggulan Al Rihla dibandingkan bola Piala Dunia sebelumnya terletak pada sisi kecepatan.
Bola baru ini diklaim mampu membantu pemain untuk mewujudkan permainan sepak bola modern yang menuntut pergerakan bola dengan cepat.
Untuk mendukung itu, Adidas menyuntikkan Al Rihla dengan dua teknologi terbaru, yaitu CTR-Core, dan Speedshell.
CTR-Core adalah inovasi Adidas pada bagian inti bola yang dapat meningkatkan akurasi dan konsistensi pergerakan bola, terutama di udara.