TRIBUNNEWS.COM, DAKAR- Senegal lolos ke Piala Dunia Qatar setelah menang adu penalti atas Mesir, tapi pertandingan antara Senegal vs Mesir menimbulkan kontroversi karena beberapa kasus.
Para pemain Mesir menjadi sasaran perilaku tidak sportif oleh penggemar Senegal.
Mohamed Salah dan semua penendang penalti Mesir dan juga kiper Mesir mendapatkan gangguan berupa sorotan sinar pointer laser.
Pointer laser itu dilakukan bukan cuma oleh satu dua orang, tapi ratusan penonton menyorotkan pointer laser kepada para penendang penalti Mesir.
Sesuatu yang mencederai sportivitas dalam olahraga sepak bola. Padahal penggunaan laser tersebut telah dilarang FIFA.
Pertandingan antara Senegal dan Mesir yang membagi-bagikan tempat di Piala Dunia FIFA akhirnya memberikan beberapa berita utama.
Termasuk munculnya laser yang ditujukan pada pemain Mesir, yang diyakini beberapa orang sebagai penyebab gangguan mereka dan akhirnya tersingkir.
Insiden mengenai penggunaan laser, ditambah dengan dugaan pelecehan rasis yang ditujukan pada beberapa orang Mesir, terutama terhadap Mohamed Salah, mendorong Asosiasi Sepak Bola Mesir untuk menerbitkan pernyataan yang mengutuk tindakan ini.
Sementara juga mendesak FIFA untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut, perilaku fans Senegal.
"Tim Mesir menjadi sasaran pelecehan rasis dari fans Senegal yang mengacungkan tanda-tanda dengan frase ofensif yang ditujukan kepada pemain kami, yaitu terhadap Mohamed Salah".
"Selain itu, fans Senegal meneror para pemain Mesir dengan melemparkan botol dan batu ke arah mereka selama pemanasan mereka, sementara juga menyerang bus mereka, memecahkan kaca jendela dan menyebabkan beberapa pemain cedera, yang telah kami dokumentasikan dengan video dan gambar," demikian siaran pers FA Mesir dikutip dari livescoretv.
Keluhan tim tidak luput dari perhatian FIFA, yang telah setuju untuk memulai penyelidikan sehubungan dengan insiden yang disebutkan dalam surat tersebut.
"FIFA saat ini sedang menganalisis semua laporan dari pertandingan Kualifikasi Piala Dunia yang bersangkutan".
"Semua informasi relevan yang termasuk dalam laporan tersebut akan dievaluasi oleh badan disiplin yang kompeten sebelum kami mengambil tindakan lebih lanjut," demikian pernyataan FIFA dalam siaran pers singkat.