Ia memanglah jenius, ia bisa menggunakan beberapa pakem di pertandingan-pertandingan Manchester City.
Ia tak ragu untuk mencadangkan pemain mentereng jika gaya bermainnya tak sesuai dengan skema yang telah ia racik.
Musim ini, Guardiola paling sering bermain dengan skema 4-3-3, dengan dua full back yang rajin membantu penyerangan.
Bahkan, Joao Cancelo seringkali bergerak ke tengah guna menambah pemain City di lini tengah, itu membuat skema City berbentuk 3-2-2-3.
Saat City membangun serangan, Cancelo akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan, lalu posisinya di bek kiri diisi bek tengah The Citizens.
Hal tersebut membuat Manchester City unggul jumlah pemain di lini tengah.
Di trio lini depan, Guardiola lebih sering memainkan Grealish/Sterling, De Bruyne/Foden, dan Gabriel Jesus/Mahrez.
Hampir di setiap pertandingan, Guardiola selalu memasang trio penyerang yang berbeda.
Bermain tanpa striker murni memang membuat Pep Guardiola mengubah starting line upnya, ia membutuhkan pemain winger kreatif untuk membuat The Citizens kuat dalam ball possesion. Dan pemain tersebut adalah Grealish.
Ya, Pep Guardiola memberi komentar menarik terkait kritikan yang media layangkan kepada salah satu pemainnya, Jack Grealish.
Menurut Pep, minimnya gol yang Grealish sumbangkan untuk Manchester City musim ini bukanlah menjadi masalah untuknya.
Pria asal Spanyol itu tak memanfaatkan atribut Grealish untuk menjadi seorang goal getter di depan, namun untuk terlibat dalam pakem yang ia usung.
"Statistik hanyalah sedikit informasi yang kami miliki, tetapi ada pemain yang membuat tim bermain bagus dan tidak ada dalam statistik," kata Guardiola dilansir Sportskeeda.
"Para pemain bertanya, 'Berapa banyak gol yang saya cetak atau berapa banyak assist?', ini masalahnya,"