Namun, Lewandowski tak sendiri, ia tak akan mampu mencetak gelontoran gol tanpa peran dari lini kedua.
Ya, pendekatan Julian Nagelsmann di Bayern Munchen memang tak banyak berubah dengan juru taktik sebelumnya, Hansi Flick.
Baca juga: Berita Foto : Saling Balas Gol, Liverpool Imbangi Manchester City
Nagelsmann mempertahankan skema Flick dengan bermain di skema 4-2-3-1, namun sentuhan berbeda pada cara dia memanfaatkan lini sayap Die Roten.
Ia meninggalkan peran inverted winger yang menjadi senjata Flick di musim lalu, Sane yang berkaki kidal ia taruh di sisi kiri penyerangan, sedangkan Gnabry dan Coman menempati arah yang berlawanan.
Hal tersebut membuat catatan gol dan assist para winger Die Roten lebih mencolok, rata-rata xA dan xG mereka juga mentereng.
Terutama Leroy Sane, winger asal Jerman itu ia sulap menjadi pemain versatile yang tak hanya handal dalam aspek mencetak gol dan assist, melainkan mengatur serangan Munchen di sepertiga akhir.
"Itu adalah tentang membawa dia (Sane) kembali kualitasnya ke lapangan dan meningkatkan hasilnya," Kata Nagelsmann dilansir laman resmi Bayern Munchen.
"Itu yang terpenting, terutama kontra lawan-lawan yang bermain bertahan ke dalam," jelasnya.
Saya bukan penyihir juga, namun saya ingin menunjukkan kepadanya, kita akan melihat Sane yang lebih hebat," tungkas juru taktik berusia 34 tahun itu.
Dan benar saja, Sane menjadi salah satu winger terbaik di dunia saat ini, pergerakannya dari sisi kiri dan tengah membuat serangan Munchen begitu rancak.
Kerja samanya bersama Thomas Muller di sepertiga akhir mampu melayani Lewandowski untuk terus mencetak gol dan menorehkan rekor.
Sane adalah pemain yang berada dalam bayang-bayang kegemilangan barisan pemain depan Die Rotten.
Meski begitu, ia akan terus tampil di lapangan, melaksanakan tugasnya sebagai pelayan dan memberi kemenangan di tiap minggunya bagi Bayern Munchen untuk memenangkan barisan gelar bergengsi.
Total, Sane telah menyumbangkan 14 gol dan 15 assist untuk Bayern Munchen di seluruh kompetisi.