Jack Grealish dan Bernardo Silva memperkecil ketertinggalan City sebelum peluit panjang dibunyikan untuk kemenangan 3-2 Liverpool.
Pep Guardiola bukan tanpa sebab menurunkan skuat berbeda jika dibandingkan enam hari lalu ketika menjamu Liverpool di Etihad.
Pertandingan lawan Atletico Madrid tengah pekan lalu jadi sebab ia merotasi skuat The Citizens.
Kevin De Bruyne, Kyle Walker, hingga Phil Foden jadi korban dari kerasnya pertandingan itu.
Mantan pelatih Barcelona itu tentu tak ingin mengambil risiko, pasalnya masih ada Liga Inggris dan Liga Champions yang harus diperjuangkan.
Namun tetap saja, kekalahan ini bisa menyakiti perfeksionis dari sang juru taktik berkepala plontos asal Spanyol untuk meraih treble musim ini.
Satu gelar melayang, asa mempertahankan gelar Liga Inggris dan jadi jawara untuk pertama kalinya bagi Manchester City tak mudah.
Hal itu karena kedua ajang tersebut masih dibayangi oleh Liverpool.
Bisa saja di akhir musim Liverpool sukses meraih empat gelar sementara Manchester City nirgelar.
Setidaknya kemenangan ini bakal memengaruhi psikologis skuat The Reds di mana akan menambah kepercayaan diri mereka untuk terus melaju dan memenangkan pertandingan demi pertandingan yang tersisa.
Sementara bagi Pep Guardiola, pemilihan skuat yang tepat untuk starting XI tentu akan sangat berpengaruh pada hadiah besar yang bakal mereka dapatkan di akhir musim, yakni gelar juara.
Kini, persaingan antara Manchester City dengan Liverpool bakal beralih ke Liga Inggris dan Liga Champions.
Jika Liverpool berhasil mengalahkan Villarreal dan Manchester City mengalahkan Real Madrid, keduanya akan bertemu di final Liga Champions.
"Kami mengalahkan tim sepak bola terkuat di dunia dan itu momen yang cukup istimewa," ungkap Klopp usai pertandingan.