Nama-nama seperti Mason Mount, Tammy Abraham, dan Fikayo Tomori adalah deretan pemain muda yang ia bawa pulang dari masa peminjaman untuk mendapatkan tempat mengisi skuat inti The Blues.
Debut Lampard yang meyakinkan tersebut, membuat Roman Abrahamovic semakin percaya dengannya.
Untuk menaungi Liga Primer Inggris musim 2020/2021, Abrahamovic menggelontorkan dana sebesar 200 juta euro atau sekitar 3,2 triliun rupiah sebagai modal belanja pelatih asal Inggris itu.
Namun, hal tersebut justru menjadi bencana untuk Lampard.
Nama-nama besar yang ia boyong tak mampu ia kombinasikan dengan skuat muda miliknya.
Alhasil, Chelsea dibawanya tercecer di papan tengah Liga Primer Inggris hingga pekan ke-13.
Baca juga: Hasil Lazio vs AC Milan Liga Italia: Giroud dan Tonali Hantarkan Rossoneri Menang Comeback 1-2
Kondisi tersebut membuat Abrahamovic geram dan memecatnya pada bulan Januari untuk digantikan oleh juru taktik asal Jerman, Thomas Tuchel.
Dipecatnya Frank Lampard membuat asa untuk pelatih lokal dapat membawa pulang gelar Liga Primer Inggris pun pupus.
Sudah berjalan 34 pekan, Sudah ada delapan pelatih Liga Inggris yang dicopot dari kursi kepelatihannya.
Di antaranya adalah Xisco Munoz (Watford), Daniel Farke (Norwich), Nuno Espirito Santo (Tottenham), Steve Bruce (Newcastle), Dean Smith (Aston Villa), Ole Gunnar Solskjaer (Man United), Rafael Benitez (Everton), Claudio Ranieri (Watford), dan Sean Dyche (Burnley).
Yang menjadi pelik, 3 dari 9 nama yang disebutkan (Steve Bruce, Dean Smith, Sean Dyche) merupakan pelatih yang berstatus sebagai juru taktik lokal asal Inggris.
Dilansir Transfermarkt, dengan dipecatnya mereka, hanya ada 4 nama saja yang merupakan orang asli Inggris dalam daftar 20 pelatih yang berlaga di Liga Primer Inggris musim 2021/2022.
Nama-nama tersebut adalah Howe Eddie (Newcastle United), Graham Potter (Brighton and Hove Albion), Steven Gerrard (Aston Villa) dan Frank Lampard (Everton).
Nama-nama yang disebutkan di atas, praktis hanya menangani klub-klub papan tengah dan bawah Liga Inggris. Artinya, pelatih lokal di sana memang tak diperhitungkan untuk menjadi sosok pelatih yang mumpuni.