Pada saat itu, Klopp mampu membawa Liverpool mengukir sejarah menawan dengan memenangkan gelar Liga Champions.
Liverpool berhak menjadi juara pada musim tersebut usai mengalahkan Spurs dengan skor dua gol tanpa balas di final.
Kini, Klopp punya peluang untuk mengulangi kesuksesan yang sama pada musim ini bersama Liverpool.
Seandainya Liverpool mampu melangkah ke final, The Reds hanya perlu menunggu pemenang antara Real Madrid dan Manchester City.
DNA Real Madrid Diuji Kejeniusan Pep Guardiola
Real Madrid harus dipaksa mengakui keunggulan Manchester City saat melakoni laga leg pertama semifinal Liga Champions, sehari yang lalu.
Tim berjuluk Los Blancos kalah dengan skor 4-3 melawan Manchester City yang dibesut Pep Guardiola.
Kekalahan itu membuat Real Madrid harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa membalikkan keadaan pada leg kedua, pekan depan.
Real Madrid setidaknya perlu mencetak gol dengan margin lebih dari satu untuk menyingkirkan Manchester City sekaligus mengamankan tiket final.
Dengan DNA sebagai raja Liga Champions, tentu Real Madrid bisa membalikkan keadaan pada leg kedua mendatang.
Hanya saja bukan perkara mudah bagi Real Madrid untuk merealisasikan hal itu mengingat kejeniusan Pep Guardiola di kubu Manchester City.
Real Madrid kerapkali menerima hasil minor saat berhadapan dengan pelatih asal Spanyol itu sejak ia membesut Barcelona pada masa silam.
Secara head to head, Guardiola telah meraih 12 kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan melawan Real Madrid.
Statistik tersebut menunjukkan bahwa kejeniusan Guardiola dalam meramu taktik dan strategi memang kerapkali membuat Real Madrid merana.