News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Masalah Inter Milan di Liga Italia, Kepala Batu Simone Inzaghi & Esem AC Milan di Perburuan Scudetto

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi selama pertandingan semifinal Piala Italia (Coppa Italia), leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan.

Inter Milan hingga saat ini menjadi tim dengan jumlah gol paling banyak di Liga Italia dengan dulangan 72 gol dari 34 pertandingan.

Gelandang Inter Milan Kroasia Ivan Perisic (tengah) merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Bologna dan Inter Milan di stadion Renato Dall'Ara di Bologna pada 27 April 2022. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Unai Emery Mengaku Kalah 0-2 dari Liverpool Adalah Hasil Terbaik Villareal, Tekad Balikkan Keadaan

Pertanyaannya, apa yang membuat Nerazzurri mengalami penurunan performa di partai-partai krusial?

Simone Inzaghi dikenal sebagai pelatih idealis dengan skema yang ia usung.

Di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.

Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.

Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.

Dilansi FBref, di 13 pertandingan Inter Milan terakhir, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 55.12%.

Baca juga: Prediksi Skor MU vs Chelsea di Liga Inggris, Akhir Rapor Jeblok The Blues di Old Trafford

Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya.

Pasukan Inzaghi itu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 60.1%.

Dengan ditekannya lini tengah Inter Milan maka kesempatan mereka untuk mengalirkan bola ke depan pun makin sedikit.

Kombinasi yang biasa dilakukan Barella dan Calhanoglu untuk melayani dua striker di depan pun mulai menurun intensitasnya.

Striker yang paling sering dimainkan Inzaghi adalah Edin Dzeko dan Lautaro Martinez, keduanya merupakan pemain yang memiliki tipikal target man dan membutuhkan pelayan untuk mencetak rentetan gol.

Jika tak ada kreativitas dan sumber umpan yang matang dari lini tengah, maka torehan gol mereka pun juga ikut menurun.

Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan Inzaghi jika ingin mempertahankan gelar Liga Italia dan membawa Nerazzurri lebih berprestasi di musim pertamanya menjadi juru taktik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini