TRIBUNNEWS.COM - Meski gagal lolos ke final Liga Champions karena harus menyerah dengan agregat 5-2 melawan Liverpool, Villarreal-nya Unai Emery tetap layak diberi pujian.
Perjuangan mereka di Liga Champions begitu luar biasa. Sempat kalah di Anfield dengan skor dua gol tanpa balas, Villarreal hampir saja memberi kejutan.
Bermain dihadapan publik sendiri pada leg kedua melawan The Reds, Villarreal sempat menggebrak dengan menyamakan agregat menjadi 2-2 pada half time.
Sayangnya, superioritas Liverpool membuat nafas Villareal hanya bertahan di 45 menit, pada babak yang kedua The Reds sukses membalikkan keadaan dan berbalik unggul dengan mencetak 3 gol.
Namun, apapun itu, langkah Unai Emery di Liga Champions musim ini patut diberi apresiasi.
Baca juga: Ragam Tanggapan atas Kelolosan Liverpool ke Final Liga Champions, Bintang LA Lakers Ikut Gembira
Baca juga: Komentar Berkelas Jurgen Klopp seusai Liverpool ke Final Liga Champions: Semua Lawan Kami Sikat!
Lolosnya asuhan Emery ke babak semi final merupakan sebuah prestasi bagi Villarreal, terakhir kali tim berjuluk Kapal Selam Kuning itu lolos ke empat besar Liga Champions terjadi di tahun 2005.
Ya, setelah 17 tahun lamanya, kecerdasan Unai Emery mampu membawa Villareal kembali melejit di liga kontinental.
Lawan-lawan yang mereka singkirkan pun bukan sembarangan tim, dua raksasa Eropa, Juventus dan Bayern Munchen mereka singkirkan di babak 16 dan 8 besar dengan kepala tegak.
Faktanya, eks juru taktik Arsenal itu memang memiliki karier kepelatihan yang mempesona.
Saat masih menukangi Sevilla, pria asal Spanyol itu sukses menyumbangkan 3 gelar Liga Eropa secara beruntun.
Pun kala dirinya melatih tim sebesar Paris Saint-Germain, sebanyak 6 gelar berhasil ia torehkan untuk menjadikan PSG sebagai penguasa Liga Prancis.
Satu-satunya hal yang membuat citranya buruk adalah Arsenal.
Menahkodai The Gunners, Emery tak mampu menyumbangkan satu gelar pun.
Kesuksesannya mengantar Arsenal melaju ke babak final Liga Eropa 2018/2019 juga dianggap hal sepele.