Atribut spesial Witan tersebutlah yang nampaknya membuat FK Senica berani meminjamnya dari Lechia Gdanks dan menjadi pemain Indonesia kedua yang mereka boyong.
Hadirnya Witan dalam skuat tak akan membuat posisi Egy tergeser, justru Egy dan Witan bermain bersama di lapangan, menjadi duet mematikan.
Baca juga: Update Klasemen Medali SEA Games 2022, Malaysia Tambah Emas, Kans Indonesia Besok dari Pencak Silat
Kerja sama antar keduanya terbukti saat leg kedua final Piala AFF 2020.
Witan Sulaeman yang bergerak dari sisi kiri mengirim umpan chip kepada Egy yang lolos dari jebakan offside.
Dengan tenang, pemain berusia 22 tahun tersebut melakukan shooting ke arah pojok kiri gawang Timnas Thailand dan merubah skor menjadi 2-2.
Ya, Egy dan Witan memang memiliki chemistry sendiri, mereka sama-sama menuntut ilmu di SSB Ragunan Jakarta dan menjadi tumpuan di sana.
Di FK Senica, Witan lebih banyak bermain di sisi kiri, sedangkan Egy akan tetap di posisinya yaitu bermain sebagai winger kanan.
Taktik seperti itu juga dipakai Shin Tae-yong di SEA Games kali ini, Timnas Indonesia pun dibuat tampil mentereng dan tajam di depan.
Ya, Egy dan Witan adalah dua winger terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini, kecepatan, ketenangan, dan finishing yang apik ada dalam diri mereka.
Mereka dapat dijadikan Shin Tae-yong sebagai goal getter utama Garuda meski bermain sebagai winger.
(Tribunnews.com/Deivor)