Inzaghi terbukti mampu membuat Dzeko tampil ganas.
Torehan 18 gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi kedua dibawah Lautaro Martinez yang telah mengantongi 24 gol.
Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi.
Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.
Ia mampu menunjukkan performa apik ketika dimainkan, baik saat tampil starter ataupun datang dari bangku cadangan.
Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.
Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.
Conte lebih bermain secara direct dan pragmatis, ia mengedepankan umpan lambung yang menusuk mencari para wing back yang memiliki kecepatan.
Permainan yang diusung Inzaghi terbukti mampu membuat Inter Milan lebih sering melakukan passing di dalam kotak penalti.
Rata-rata umpan ke dalam kotak penalti Nerazzurri musim ini berada di angka 14.11 per pertandingannya.
Sedangkan di era Conte, Inter hanya mampu melakukan progresi umpan ke dalam kotak hanya berada di angka 11.23 per pertandingan.
Dari segi kolektivitas, Inzaghi juga mampu meberikan sentuhan yang apik.
Sudah ada 21 pemain berbeda Inter Milan yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.
Bahkan, sang wing back, Ivan Perisic telah menciptkan 9 gol untuk Nerazzurri musim ini.
Baca juga: Hasil Liga Inggris: Chelsea Menang Pesta Gol, Kebahagiaan Tuchel Berkurang Akibat Cederanya Kovacic
Baca juga: James Rodriguez Ingin Real Madrid Kalah dari Liverpool karena The Reds Memiliki Satu Pemain Ini