TRIBUNNEWS.COM - AS Roma bak berada di awang-awang setelah menjadi juara Europa Conference League, Kamis (26/5/2022).
Keberhasilan AS Roma menjadi juara Europa Conference League tak bisa dilepaskan dari sosok pelatih Jose Mourinho.
Tangan dingin Mourinho terbukti mampu membawa gelar juara yang selama ini menjadi barang langka di klub ibu kota Italia.
Pasalnya, ini adalah gelar tingkat Eropa pertama yang diraih AS Roma selama klub ini berdiri.
Baca juga: Sukses Persembahkan Gelar Europa Conference League, Mourinho: Saya Merasa Seperti Romanista Sejati!
Selain itu, keberhasilan AS Roma mencapai final Europa Conference League juga penuh perjuangan keras.
Tak ayal, kesuksesan di akhir kompetisi kembali membuat pelatih sekelas Jose Mourinho terharu.
Ia kembali menangis saat wasit mengakhiri pertandingan final antara tim asuhannya melawan Feyenoord tersebut.
Dalam sesi jumpa pers setelah laga, ia juga berusaha menahan air mata agar tak menetes.
Baca juga: Lima Fakta AS Roma Juarai Europa Conference League: Zaniolo dan Mourinho Ukir Rekor Menawan
Ia nampak sangat bangga dengan pencapaiannya di AS Roma.
Menurutnya, kemenangan di Europa Conference League ini bukan semata-mata sebuah proyek olahraga.
Namun, ini adalah kemenangan bersejarah yang patut dirayakan oleh rival sekota Lazio tersebut.
"Ini bukan sebuah pekerjaan, ini adalah sebuah sejarah," ungkap Mourinho dikutip dari Football Italia.
"Kami harus menorehkan sejarah. Kami berhasil melakukannya," sambungnya.
Mou tahu betul trofi Eropa ini telah lama dinanti oleh klub dan para pendukung.
Ia sadar akan hal itu kala menginjakkan kakinya di klub berjuluk Giallorossi ini.
Status AS Roma sebagai salah satu tim besar Italia dan Eropa memang tak perlu diragukan.
Namun, minimnya trofi Eropa yang ada di lemari juara klub seakan membuat status di atas masih terasa sedikit hambar.
Kini, mereka dapat membanggakan trofi Europa Conference League ini.
"Saya berada di AS Roma 11 bulan. Saya sadar ketika datang, mereka menunggu momen ini," ujar Mourinho.
"Saya mengatakan hal ini ketika di Turin, kami harus melakukan apa yang harus dilakukan."
"Kami berhasil melakukan hal yang luar biasa," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)