Penyakit Lama Timnas Indonesia di Lini Depan, Apa Strategi Shin Tae-yong?
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia dihadapkan pada permasalahan klasik di lini depan menjelang Kualifikasi Piala Asia 2023.
Pada laga Fifa Match Day menghadapi Bangladesh, Timnas Indonesia yang tampil dominan, tak mampu mencetak gol dan skor berakhir imbang 0-0, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Indonesia Vs Bangladesh: Lawan Main Rapat, Asnawi Tumbang, Duo Saddil-Lilipaly Hampir Bikin Gol
Seperti diketahui, krisis striker dialami timnas Indonesia pasca-era Bambang Pamungkas.
Untuk itu, Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan treatment khusus kepada penyerang lokal jelang
PSSI bahkan berupaya menggunakan cara naturalisasi untuk mengatasi permasalahan lini depan timnas Indonesia.
Baca juga: Taji Lilipaly-M Rafli di Timnas Indonesia Belum Tampak, Sandy-Jordi Dapat Sambutan Hangat
Cristian Gonzales. Alberto Goncalves, hingga Ilija Spasojevic menjadi opsi lini depan timnas Indonesia.
Sayangnya nama-nama tersebut sudah tidak masuk kriteria pelatih baru timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu justru memanggil pemain lokal yang tidak mengisi slot striker di klubnya.
Irfan Jauhari dan Muhammad Ridwan adalah dua pemain yang jarang diplot sebagai striker utama di klub.
Baca juga: Indonesia Vs Bangladesh: Lawan Main Rapat, Asnawi Tumbang, Duo Saddil-Lilipaly Hampir Bikin Gol
Namun, keduanya menjadi ujung tombak timnas U-23 Indonesia ketika tampil di SEA Games 2021.
Begitu pula dengan Muhammad Rafli yang biasa mengisi posisi gelandang dan winger di Arema FC.
Shin Tae-yong mengakui jika dirinya kesulitan mendapat pemain lokal yang menempati posisi striker murni.
"Kami kesulitan menemukan pemain striker lokal yang mumpuni," kata Shin Tae-yong saat konferensi pers sebelum pertandingan melawan Bangladesh.