Setelah 15 menit, Timnas mencoba mengambil alih serangan dengan menarik Kwateh sedikit bermain ke belakang untuk menjemput bola.
Hokky Caraka juga bermain lebih ke dalam untuk membantu lini tengah Timnas.
Namun, solidnya permainan Ghana membuat Timnas tetap saja kelimpungan.
Trio lini depan Ghana, Razak, Yakubu, dan Mensah benar-benar merepotkan pertahanan Garuda Muda.
Atribut kecepatan dan skill olah bola ketiganya mampu beberapa kali emrusak fondasi pertahanan Timnas.
Meski begitu Timnas Indonesia tak gentar, dua stopper Garuda muda, Muhamad Ferrari dan Ahmad Rusadi tampil solid untuk menjaga keperawanan gawang Cahya Supriadi.
Di menit 28' Bima Sakti melakukan kontra strategi dengan memasukkan Ferdiansyah Cecep Surya yang berposisi sebagai winger.
Masuknya Cecep membuat posisi Ronaldo digeser ke tengah untuk menambah kreativitas Garuda Muda.
Hasilnya pun cukup lumayan.
Timnas Indonesia U-19 mampu keluar dari tekanan Ghana dan mengancam pertahanan mereka lewat kecepatan Cecep.
Pressing tinggi yang dilakukan Ghana memaksa Timnas lebih memanfaatkan skema serangan balik untuk masuk ke sepertiga akhir.
meski secara kualitas Timnas Muda masih kalah dengan Ghana.
Namun etos kerja mereka mampu menahan serangan-serangan Ghana yang mengandalkan kolektivitas mereka.
Dimas Pamungkas dan Arkhan Fikri menjadi pemain yang paling sibuk untuk merebut bola di tengah lapangan.