Setelah itu, Ghana mulai mengambil inisiatif penguasaan bola. Di sisi lain, Indonesia sibuk bertahan.
Ketika laga belum genap berjalan lima menit, Ghana berhasil melancarkan shot on target pertama. Namun, tembakan itu mampu ditepis oleh Cahya Supriadi yang kembali tampil solid seperti pada laga pertama kontra Venezuela.
Berselang beberapa menit kemudian, Ghana kembali mengancam lewat skema bola mati.
Salah satu pemain Ghana memenangi duel udara di kotak penalti dan menyundul bola ke arah gawang Indonesia.
Bola hasil sundulan itu membentur mistar gawang dan menghasilkan kemelut. Bola bergerak liar di kotak penalti dan langsung disambar oleh pemain Ghana.
Pada momen ini, Cahya Supriadi lagi-lagi melakukan penyelamatan. Dia langsung menyergap bola yang coba diturskan oleh pemain Ghana. Timnas Indonesia pun kembali lolos dari ancaman.
Ghana yang tengah memiliki momentum, terus menekan dan melancarkan serangan. Pada menit ke-10, mereka mendapat peluang dari sepakan jarak jauh.
Sepakan jarak jauh itu kembali bisa diantisipasi oleh Cahya Supriadi sehingga laga tetap berkedudukan 0-0. Cahya Supriadi tercatat telah melakukan tiga penyelamatan krusial hingga memasuki menit ke-25.
Setelah itu, ancaman dari Ghana terus membuat barisan pertahan Indonesia sibuk. Duet bek tengah Garuda Muda, Ahmad Rusadi dan Ferarri, jatuh bangun untuk mematahkan serangan lawan.
Sementara, dua bek sayap Indonesia, Edgard Amping dan Raka Cahyana, dipaksa bekerja keras oleh winger Ghana. Perjuangan dari barisan pertahanan Indonesia cukup membuat Ghana kesulitan.
Terlebih lagi, Indonesia masih memiliki palang pintu terakhir, Cahya Supriadi, yang menambah total penyelamatan menjadi empat pada menit ke-30.
Cahya Supriadi juga beberapa kali mematahkan umpan terobosan dan crossing dari para pemain Ghana.
Ketika mendekati menit ke-40, Indonesia mulai keluar dan tekanan dan bisa melakukan kombinasi passing di area permainan lawan.
Namun, situasi itu tak bertahan lama. Ghana kembali menguasai bola dan menekan pertahanan Indonesia.