Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) meyakini Presiden RI Prabowo Subianto akan bersikap netral di Pilkada Serentak 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto berpandangan bahwa Presiden Prabowo memiliki sikap ksatria, sehingga tidak akan cawe-cawe seperti Presiden sebelumnya.
“Kami meyakini Presiden Prabowo akan menjalankan tugasnya sebagai Presiden dengan sebaik- baiknya karena beliau telah berjanji di pidato sebagai Presiden di MPR di hadapan seluruh duta besar, tamu-tamu kehormatan dari mancanegara. Dan kami meyakini Pak Prabowo ini seorang ksatria sehingga beliau akan menjalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Hasto di Jakarta, Minggu (24/11/2024).
Atas dasar itu, Hasto menyatakan bahwa partainya akan mendukung penuh Presiden Prabowo untuk tetap menjalakan fungsinya sebagai Kepala Negara dengan tidak mengintervensi pesta demokrasi lima tahunan di seluruh daerah di Indonesia.
“Maka kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo di dalam menjalankan tugasnya dan membuat legacy sebagai Presiden dalam kepemimpinan beliau untuk menjalankan Pilkada serentaknya dan sebaik-baiknya,” terang Hasto.
Demi terselenggaranya pesta demokrasi yang demokratis itu, politikus asal Yogyakarta ini pun mendorong Presiden Prabowo untuk bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang coba-coba mengintervensi Pilkada Serentak 2024.
Termasuk, terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang terlalu ikut campur di Pilkada 27 November, mendatang.
“Jadi Pak Prabowo juga nggak perlu ragu kalau sekiranya harus untuk menghimbau Pak Jokowi untuk jangan terlalu cawe-cawe terlalu dalam terhadap persoalan ini. Karena titipan terlalu banyak itu kepentingannya juga banyak untuk kekuasaan,” jelasnya.
Baca juga: PKS Tidak Permasalahkan SBY dan Jokowi Tak Hadiri Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto membongkar skenario Presiden ke-7 RI Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin tetap mempertahankan kekuasaannya dengan mengerahkan ‘Partai Coklat’ atau ‘Parcok’.