Namun justru dengan digantinya Arhan, publik Indonesia bisa melihat bahwa dua pelapisnya berada di level lebih rendah.
Alfeandra Dewangga tak bisa menyajikan kontrol dan umpan seperti Arhan, sampai-sampai komentator pertandingan mengkritiknya.
Demikian pula Edo Febriansyah, yang masuk sebentar hanya untuk melepas umpan keliru.
Performa terjaga Arhan di atas bisa dibilang merupakan hasil dari latihan di Tokyo Verdy yang lebih keras dibanding di klub Indonesia.
"Metode latihan bagus, intensitas tinggi juga, lapangan bagus," ujar Arhan (1/6/2022).
"Kami latihan dengan cukup nyaman, jadi bisa berkembang lebih baik lagi," imbuhnya.
Satu tempat di Kualifikasi Piala Asia 2023 pun dipastikan menjadi milik Pratama Arhan. (Najmul Ula/BolaNas)