PSS kemudian mendapat peluang terbesar pada babak pertama, saat sapuan kiper Gianluca Pandeynuwu jatuh di kepala penyerang Elang Jawa.
Peluang itu bisa menjadi rekor gol sundulan terjauh dalam sejarah sepak bola Indonesia, tetapi bola cuma melebar tipis di samping gawang Persis.
Tempo Tetap Tinggi di Babak Kedua
Pada babak kedua, pertandingan berjalan dengan tempo sama tinggi dan kabar baik bagi suporter tuan rumah, Persis semakin mendekati gawang lawan.
Samsul Arif melihat lari Althaf Indie dan melepas umpan terobosan sempurna, dengan nama terakhir gagal mengirim bole melewati M Ridwan.
Seiring berjalannya waktu, kedua tim kembali gagal mengalirkan bola hingga area berbahaya.
Penyerang asing Persis Gerard Artigas yang baru masuk terlihat bukan tipe pemain yang bisa mencari bola, sehingga perlu menunggu servis dari rekan setimnya.
Saat servis itu tiba, Gerard Artigas hanya bisa mengirim bola lemah yang bisa dipeluk M Ridwan selepas memutar badan.
Fabiano Beltrame Gagal Penalti
Pada menit ke-82, Persis mendapatkan hadiah penalti usai Abduh Lestaluhu diganjal bek lawan (kredit untuk Taufiq Febriyanto yang berlari bak Iniesta dari tengah lapangan untuk mengkreasi peluang ini).
Beribu sayang, Fabiano memilih menghajar bola dengan pelan sehingga sepakan 12 meter itu bisa ditepis M Ridwan.
Skor 0-0 menjadi kesimpulan laga ini, dengan kubu Persis Solo menjadi pihak yang lebih kecewa.
Susunan pemain
PERSIS SOLO (3-4-3): 31-Gianluca Pandeynuwu (PG), 29-Andri Ibo, 30-Eky Taufik, 15-Fabiano Beltrame, 98-Kevin Gomes, 96-Abduh Lestaluhu, 16-Chrystna Bhagascara, 11-Gavin Kwan Adsit, 27-Kanu Helmiawan, 22-Sutanto Tan, 9-Samsul Arif