Dua Suporter Meninggal, Ratusan Bobotoh Geruduk Graha Persib, Tuntutan Harus Dipenuhi 1x24 Jam
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Insiden meninggalnya dua bobotoh di Stadion Geloran Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung saat laga Persib Vs Persebaya beberapa hari lalu, membuat ratusan bobotoh Persib Bandung menggelar aksi keprihatian.
Aksi bobotoh Persib ini berlangsung secara tertib dan damai di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (21/6/2022) siang.
Aksi bertajuk 'Bobotoh Berduka' itu menyuarakan beberapa tuntutan kepada panitia pelaksana pertandingan laga Persib Vs Persebaya di Stadion GBLA.
Baca juga: Fakta Baru Meninggalnya Bobotoh saat Laga Persib Vs Persebaya, Kepolisian Ungkap Hal Ini
Perwakilan aksi Bobotoh, Ruhana menyampaikan beberapa poin tuntutan, satu di antaranya adalah permintaan maaf dan pengakuan kesalahan dari panitia pelaksana.
"Menuntut panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya secara terbuka, dan di-posting ke akun media sosial ofisial Persib," ucap perwakilan aksi dilansir Tribun Jabar.
Selain itu, mereka juga menuntut panpel untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran.
Tuntutan lainnya adalah massa aksi meminta kepada panpel untuk mengimplementasikan pasal 54 ayat 4 dan 5 UU Keolahragaan Nomor 11 tahun 2022.
"Penuhi hak kami sebagai suporter yang sudah mengikuti prosedur (membeli tiket), termasuk keamaan dan keselamatan suporter," ujar Ruhana.
Adapun tuntutan ini tidak ada negosiasi dan massa aksi meminta unggahan perminta maaf dalam waktu 1x24 jam.
Pada aksi sore ini, perwakilan dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Budi Bram yang selaku Koordinator panpel pertandingan, meminta maaf secara terbuka dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya.
"Saya legowo, kalupun saya harus mundur, saya siap. Izinkan saya untuk menyelesaikan pertandingan hari ini, itu tanggung jawab saya," ujar Budi Bram saat menemui massa aksi.
Selain itu, Komisari PT PBB, H Umuch Muchtar juga menyempatkan diri untuk bertemu massa aksi dan menyampaikan permintaan maaf serta menerima masukan dari bobotoh yang hadir.