Minimnya dana yang dimiliki RedBIrd, seperinya menjadi satu di antara sejumlah alasan di balik melempemnya AC Milan di jendela transfer musim panas 2022.
Informasi tambahan, pemilik baru klub, RedBird Capitals, belum juga merampungkan proses akuisisi.
Ketika berita diumumkan bahwa RedBird telah menyetujui untuk membeli AC Milan sebesar 1,2 miliar euro atau sekitar Rp18,6 triliun, para penggemar menyambutnya dengan gembira.
Pasalnya, dengan masuknya RedBird, fan AC Milan telah memimpikan gerakan besar-besaran di bursa transfer untuk menyaingi Paris Saint-Germain, Man City, dan Real Madrid.
Namun, impian yang dicita-citakan oleh fan AC Milan sampai sejauh ini belum terwujud.
Hal tersebut terjadi karena proses pengambilahilan oleh RedBird ternyata belum selesai.
Bahkan, menurut laporan Football Italia, RedBird menerima pinjaman dari pemilik Milan sebelumnya Elliott Management untuk menyelesaikan pengambilalihan.
Keadaan itu akhirnya memengaruhi strategi transfer yang akan dilakukan oleh jawara Liga Italia 2021-2022.
I Rossoneri tidak bisa bergerak aktif di jendela transfer karena kurangnya dana segar.
Dilansir La Gazzetta dello Sport, angka sementara yang dapat dihabiskan AC Milan di bursa transfer musim panas ini adalah sekitar 50 juta euro atau Rp784 miliar saja.
Sebuah angka yang tentunya membuat AC Milan berpikir dua kali untuk membeli pemain incarannya.
Sebut saja Sven Botman dan Renato Sanches, yang harga keduanya jika digabungkan menyentuh angka 58 juta euro atau setara Rp909 miliar.
Di luar itu, RedBird sendiri bukan pemain baru di dunia olahraga, khususnya sepak bola.
Di kompetisi Eropa, RedBird ikut ambil bagian dalam kepemilikan raksasa Liga Inggris, Liverpool.
RedBird bersama Fenway Sports Group (FSG) ikut mengelola Liverpool yang baru saja meraih gelar Piala FA dan Piala Liga Inggris musim ini. (oln/*/BolaSport)