Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Timnas Indonesia guna melakukan serangan balik.
Dengan usianya sekarang, Ronaldo Kwateh juga sudah mampu memerlihatkan ketenangan dalam menjalani partai penting untuk Timnas Indonesia.
Dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh Ronaldo tadi malam, sepertinya Shin Tae-yong akan lebih sering menaruh Ronaldo sebagai penyerang tengah menggeser Dedik Setiawan yang tampil melempem.
Insting mencetak gol Ronaldo Kwateh sangat buas, penilaian itu bersumber dari kontribusinya yang selalu sukses mencetak gol kala Timnas U-18 melakoni laga di Turki.
Pada pertandingan pertama ketika skuad Garuda Nusantara menang 3-1 atas Antalyaspor, Minggu (21/11/2021), Ronaldo sukses mencetak dua gol.
Anak kandung dari Roberto Kwateh itu kembali mencetak dua gol pada laga uji coba kedua kontra Alanyaspor, Rabu (24/11/2021), yang berakhir dengan skor 4-0.
Kemudian pada uji tanding terakhir menghadapi MMK Football Club, Sabtu (27/11/2021), Ronaldo sukses mencetak satu gol.
Namun, bersama Timnas Indonesia senior ia tak hanya diperankan sebagai pencetak gol, namun juga sebagai pelayan yang memberi ruang untuk lini kedua.
Ronaldo Kwateh memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.
Ia juga bebas bergerak untuk mengisi lini kiri dan kanan Timnas Garuda.
Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.
Yang pertama, adanya Ronaldo Kwateh di posisi tersebut membuat jarak antar lini Timnas Garuda tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan Garuda.
Yang kedua, Ronaldo memberikan ruang bagi Ricky Kambuaya dan gelandang Timnas lainnya untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.
Gol dari Ricky Kambuaya ke gawang Timor Leste merupakan hasil dari kerja Ronaldo, mendepatkan bola di sepertiga akhir.