Ronaldo memutuskan untuk tak melakukan dribel ataupun shooting, ia justru memberi umpan sekali sentuhan kepada Kambuaya yang berlari dari lini tengah.
Dengan spekatakuler, Kambuaya yang memiliki tendangan keras sukses merobek jala gawang Timor Leste dengan sontekan kaki kirinya.
Kemampuan Ronaldo Kwateh mencari celah pertahanan lawan begitu baik, pergerakannya begitu cair di depan.
Pemain yang baru berusia 17 tahun itu adalah jawaban dari keringnya striker berkualitas Timnas Indonesia sepeninggalan Bambang Pamungkas.
Sentuhan dari Shin Tae-yong diharapkan mampu membuat penampilan Ronaldo Kwateh semakin matang.
Menit bermain dan instruksi magis dari juru taktik asal Korea Selatan itu diyakini mampu menggodok potensi Ronaldo untuk menjadi striker ganas di masa kini dan masa depan Timnas Indonesia.
"Ronaldo Kwateh bermain dari awal babak kedua, sedangkan Marselino baru masuk beberapa menit setelah babak kedua,” Kata Shin Tae-yong pasca laga Timnas Indonesia vs Timor Leste dilansir Youtube PSSI TV.
“Saya sangat bisa merasakannya, para pemain harus punya kehausan dan kelaparan dalam sebuah permainan,” lanjut juru taktik asal Korea Selatan itu.
Komentar Shin Tae-yong menunjukkan bahwa dirinya puas dengan performa yang ditunjukkan Ronaldo Kwateh.
Masuknya Kwateh pun memberi dampak instan dengan membuat Timnas Indonesia sukses melakukan comeback usai tertinggal 1-0 melawan Timor Leste di babak pertama.
Total 4 gol berhasil disarangkan Timnas Garuda usai kontra strategi yang ia lakukan dengan memasukkan Kwateh di awal babak kedua.
Piala AFF U19 2022 menjadi ajang pembuktian Kwateh tentang sejauh mana ia dapat dipercaya untuk menjadi pemain muda yang telah mencicipi debut di Timnas senior.
(Tribunnews.com/Deivor)