Saat berhasil menemukan celah untuk berlari, ia mulai bergerak seiring dengan umpan terobosan yang datang mengarah kepadanya.
Baca juga: Sorotan Liga Inggris: Mengenal Regulasi Pemain Homegrown yang Merusak Harga Pemain di Bursa Transfer
Marco Reus yang memiliki kualitas passing di atas rata-rata menjadi pemanja untuk striker haus gol tersebut.
Tak heran, gol-gol Haaland banyak datang dari umpan yang diberikan oleh Marco Reus.
Namun, Haaland juga tidak begitu bertumpu pada pemain lain, ia bisa bermain dengan siapa saja.
Itu dibuktikan dengan jumlah golnya di Timnas Norwegia dan Mantan klubnya, RB Salzburg.
Jadon Sancho merupakan penyumbang assist terbanyak untuk Haaland di musim lalu dengan catatan 16 assist.
Meski harus ditinggal tandemnya yang memilih hijrah ke Manchester United itu, Halland tetap mampu mencetak banyak gol untuk Brussia Dortmund.
Haaland mampu mencetak gol dengan pergerakannya sendiri, yaitu berlali dan melewati lawan, ia juga dapat mencetak gol dari luar kotak penalti memanfaatkan kualitas tendangan kaki kirinya.
Ia lebih dari sekedar Sergio Aguero dan Harry Kane yang membutuhkan banyak peluang untuk mencetak gelontoran gol.
Postur tubuh dan kecepatannya menjadi atribut mencolok yang membuat Haaland menjadi mesin pencetak gol di usia yang begitu muda.
Haaland tidak terlalu butuh peluang besar agar mencetak gol, karena ia mampu memanfaatkan peluang sekecil mungkin untuk dapat ia sarangkan ke gawang lawan.
Memang sudah saatnya bagi Haaland untuk pindah ke tim yang lebih besar, gelontoran golnya begitu dinanti untuk membawanya menuju puncak karir.
Manchester City? rival abadi Setan Merah itu dapat dijadikan Haaland sebagai alangkahnya untuk mendulang prestasi dan meraih Ballon d'Or di masa depan.
The Citizens sampai rela 'membuang' Gabriel Jesus dan Raheem Sterling ke tim Liga Inggris lainnya guna memberi tempat kepada Erling Halaand.
(Tribunnews.com/Deivor)