TRIBUNNEWS.COM - Thailand U19 akhirnya pulang dengan tangan hampa setelah sama sekali gagal meraih gelar juara di ajang Piala AFF U19 2022.
Kekalahan melawan Vietnam lewat adu penalti pada perebutan tempat ketiga, Jumat (15/7/2022), membuat Thailand pulang tanpa status juara di Piala AFF U19 2022 yang berlangsung di Indonesia.
Kegagalan Thailand U19 itupun ternyata memantik media lokal yang salah satunya meminta federasi merevolusi sepak bola Jepang.
Baca juga: Fakta Hasil Final Piala AFF U19 2022: Kalahkan Laos, Dejavu Malaysia Segel Juara di Indonesia
Performa Thailand U19 dalam ajang tahunan tersebut memang tidak terlalu mengesankan sekalipun bisa tembus ke semifinal.
Hal ini dikarenakan catatan gol Thailand U19 tergolong tidak terlalu produktif selama babak penyisihan Grup Piala AFF U19 2022.
Dengan status runner-up Grup A, Thailand U19 hanya mampu mencetak 7 gol saja dari lima laga yang dilakoni.
Tim Gajah Putih kalah produktif dengan Indonesia (17 gol) dan Myanmar (12 gol), padahal dua negara tersebut gagal lolos ke semifinal.
Di babak semifinal, Thailand U19 bahkan tak bisa berbuat banyak saat dikalahkan Laos dengan skor dua gol tanpa balas.
Apesnya, kekalahan itu berlanjut saat Thailand U19 berhadapan dengan Vietnam U19 dalam perebutan tempat ketiga.
Thailand U19 pun secara tidak langsung hanya mampu mendulang tiga kemenangan dan empat kekalahan termasuk satu kekalahan dari situasi adu penalti di panggung Piala AFF U19 2022.
Buah dari Kegagalan Thailand U19 di Piala AFF U19 2022
Kegagalan Thailand U19 mendulang prestasi terbaik tentu jauh dari target federasi yang menargetkan timnya bisa pulang dengan raihan gelar juara.
Berkaca dari situasi tersebut, tentu para penggemar sepak bola Thailand U19 tak terlalu berkesan dengan raihan hasil tim kebanggaannya itu di Piala AFF U19 2022.
Bahkan salah satu media lokal menuntut federasi merevolusi sepak bola Thailand usia muda dengan mengikuti pola yang telah diterapkan Jepang.