TRIBUNNEWS.COM - Setelah kehilangan Matthijs de Ligt yang merapat ke Bayern Munchen, Juventus kini membidik Pau Torres di bursa transfer musim panas.
Pau Torres dianggap Juventus sebagai pengganti sepadan Matthijs de Ligt yang memiliki atribut bertahan yang mentereng.
Sang stopper memang sedang laris manis menjadi incaran klub-klub elite Liga Inggris. Selain Juventus, Manchester United dan Chelsea juga dikabarkan tengah mengincar Pau Torres.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia: AS Roma Tunggu Dybala, AC Milan Buang Caldara, De Ligt Campakkan Juve
Dilansir Jurnalis ternama dari Italia, Fabrizio Romano, Juventus menjadi yang terdepan untuk mendapat tanda tangan bek Timnas Spanyol itu.
Bek berusia 25 tahun tersebut tak memiliki harga yang terlalu melejit, clausul yang dipasang Villareal untuk Pau Torres hanya berada di angka 55 juta euro.
Juventus yang mendapat dana segar dari penjualan De Ligt ke Bayern Munchen jelas tak akan ragu untuk menebus clausul yang dipasang Villareal.
Langkah Juventus Diprediksi Mulus
Langkah Juventus untuk meminang Pau Torres sepertinya bakal berjalan mulus, pasalnya, Unia Emery selalu pelatih Villareal telah memberi restu kepada beknya untuk mencari klub yang lebih elite.
"Pau Torres adalah pemain yang luar biasa, saya pikir dia top. Saya pernah menjadi pelatih di Sevilla, PSG, Arsenal dan saya belum pernah melihat bek tengah selengkap Pau Torres," kata Emery dilansir Manchester Evening News.
“Saya pikir dia akan bermain di level tertinggi, dia bermain sekarang di tim nasional tetapi dia bisa bermain di tim-tim top di Eropa segera,” Lanjut juru taktik asal Spanyol itu.
Kualitas Pau Torres
Pau Torres memulai karier profesionalnya bersama Villarreal di usia 19 tahun.
Meski sempat dipinjamkan ke Malaga pada musim 2018/2019, Torres dengan cepat mampu mendapat kepercayaan di tim utama setelah kembali ke Villarreal.
Setelah kembali bersama tim Kapal Selam Kuning, Torres mencatatkan 34 pertandingan dengan 33 di antaranya berstatus sebagai pemain inti.
Pemain berpostur 191cm tersebut langsung ditunjuk sebagai pilar inti oleh pelatih Villarreal saat itu, Javier Calleja.
Ia menjadi tulang punggung Villarreal di lini belakang bersama bek senior asal Spanyol, Raul Albiol.
Sekaligus berhasil membawa Villarreal finish di posisi ke 5 Liga Spanyol dan berhak tampil di Liga Eropa.
Debutnya bermain di Liga Eropa berbuah manis, bersama Unai Emery, ia berhasil membawa Villarreal menjadi juara dengan mengalahkan United di final.
Baca juga: Manchester United Alami Peningkatan Besar Setelah Ditangani Erik tan Hag Kata Luke Shaw
Sejak dilatih oleh Unai Emery, penampilan Torres terus berkembang, ia terus diberi kepercayaan oleh mantan pelatih Arsenal tersebut untuk mengisi lini belakang Villarreal.
Sebagai bek tengah modern yang punya kemampuan bagus dalam mendistribusikan bola, catatan umpan sukses Torres, panjang maupun pendek, selalu masuk dalam daftar 10 terbaik sejak musim lalu.
Per pertandingan musim ini, Torres mampu mencatatkan 4,6 umpan lambung akurat.
Angka itu masuk 10 besar di antara bek-bek tengah La Liga yang punya setidaknya 7 penampilan.
Soal umpan pendek, capaian Torres lebih baik lagi. Dia mencatatkan 52,6 umpan pendek akurat per pertandingan musim ini.
Secara keseluruhan, akurasi umpan dari Torres juga mentereng, ia mencatatkan 89.2 persen, ia hanya kalah dari bek Real Madrid, David Alaba.
Tak hanya itu, Torres juga merupakan bek yang memiliki umpan progresif yang sangat baik.
Per pertandingan, jumlah jarak umpan progresif yang dicatatkan Torres mampu menyentuh angka 357 meter.
Untuk urusan bertahan, Torres bukan merupakan pemain belakang yang bertipikal keras, ia lebih mengutamakan timing untuk merebut bola dari lawan.
Ia cenderung mempersempit ruang gerak lawan dengan mengarahkan lawan ke posisi yang tidak ideal.
Karena hal tersebut, catatan 0,52 tekel sukses, 2,9 sapuan, dan 0,91 intersep per pertandingan yang dicatatkannya tak ada dalam daftar 10 besar bek-bek di Liga Spanyol.
Urusan bertahan ia menonjol dalam membaca serangan dan menutup ruang tembak lawan.
Catatan shots blocked-nya ada di angka 0,79 dan successful pressure Torres mencatatkan 37.4 persen .
Dengan ciri permainan seperti itu, Torres adalah pemain belakang yang memiliki ketenangan yang luar biasa.
Di usianya yang baru 24 tahun, ketenangannya seperti pemain belakang yang sudah kenyang pengalaman, ia tak kalah jika dijejerkan dengan Gerrard Pique, Sergio Ramos, Thiago Silva dan bek-bek senior lainnya.
Ide Unai Emery untuk memasangkan Torres dengan bek senior berusia 36 tahun, Raul Albiol, nampaknya memberi dampak besar untuk Torres.
Albiol merupakan bagian dari skuad Spanyol yang menjadi juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008 serta 2012.
Pemain berpostur 190 cm itu juga pernah membela Real Madrid di tahun 2009/2013 dan Napoli pada tahun 2013/2019.
Apalagi, Torres juga merupakan bagian dari timnas Spanyol sejak 2019, pengalamannya berlatih dan bermain bersama Sergio Ramos juga dapat memberinya ilmu, yang membuat dia menjadi seperti sekarang.
Di daratan Spanyol, Pau Torres dianggap sebagai Gerrard Pique jilid dua yang andal perihal menjaga pertahanan sekaligus menjadi orang pertama yang memulai serangan tim.
(Tribunnews.com/Deivor)