Performa gemilang Dybala membuat Bianconeri menaruh harapan besar kepadanya.
Nomor punggung 10 langsung diberikan kepada pemain berkaki kidal tersebut saat Paul Pogba memilih hengkang ke Manchester United.
Dybala melanjutkan legacy Allesandro Del Piero, Michel Platini, dan Roberto Baggio sebagai pemilik nomor keramat sebelumnya.
Namun, Kedatangan Gonzalo Higuain di musim 2016/2017 membuat Massimiliano Allegri mengubah skema bermainnya.
Dari yang semula 3-5-2 menjadi 4–3-3. Posisi dan peran Dybala juga dirubah oleh Allegri, ia tak diperankan sebagai pencetak gol utama. Ia harus berbagi dengan Higuain yang diplot sebagai striker no 9.
Dybala sempat terseok-seok dengan skema anyar Allegri tersebut, ia baru bisa mencetak gol perdana di pertandingan yang ke tujuh.
Total gol yang mampu dicetak Dybala musim itu juga turun menjadi 11 gol saja.
Gonzalo Higuain yang berperan sebagai striker utama mampu mencetak 24 gol dan menjadi top skor Bianconeri.
Namun, di musim selanjutnya Dybala mampu beradaptasi dengan peran barunya.
Di tangan Allegri ia digodok menjadi pemain yang serba bisa, baik sebagai striker bayangan ataupun striker utama, Dybala mampu berperan dengan sama baiknya.
Allegri memberi peran untuk Dybala sebagai striker bayangan, ia berada tepat di delakang striker utama.
Perannya tak hanya untuk mensuplai bola kepada striker utama, melainkan juga mencetak gol dari lini kedua.
Dybala juga diberi tanggung jawab lain oleh Allegri, yaitu menjadi kreator serangan, ia sering menjemput bola ke tengah untuk mengatur serangan Bianconeri.
Dan hasilnya pun sempurna, di musim itu, (2017/2018). Sebanyak 22 gol berhasil ditorehkan oleh Dybala, ia kembali menjadi top skor klub mengungguli Higuain yang saat itu hanya mencetak 16 gol.