Dybala juga tak pernah tak menangkat trofi ketika berada dalam asuhan Allegri. Yang kurang dalam kariernya bersama Bianconeri hanyalah trofi Liga Champions.
Keinginan besar Juventus untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar, mengharuskan Allegri untuk dipecat.
Meskipun sukses memberi gelar domestik dari musim ke musim, pelatih berusia 54 tahun itu dianggap tak becus dalam hal mendatangkan trofi kontinental.
Hengkangnya Allegri
Baca juga: Kiat Conte Raih Trofi Liga Inggris bersama Spurs: Tularkan Budaya Chelsea, Rekrut Elite Liga Italia
Kepergian Allegri membuat peran Dybala meredup, apalagi ditambahnya kedatangan Cristiano Ronaldo pada 2018/2019.
Itu membuat seluruh serangan difokuskan kepada seorang Ronaldo.
Pelatih pengganti Allegrisaat itu, Maurizio Sarri juga tak begitu percaya dengan kemampuan Dybala.
Skema 4-3-3 milik Sarri membuat pelatih asal Italia tersebut lebih memilih striker murni di tengah dan pemain cepat di sisi sayap.
Dybala yang lebih berperan sebagai striker bayangan kesulitan untuk beradaptasi, hingga akhirnya tak diberi kesempatan banyak untuk bermain.
Performa Dybala kian meredup dan sering diisukan akan meninggalkan klub.
Musim lalu, bersama Andrea Pirlo pun demikian, Dybala tak mampu memberi kontribusi seperti saat masih bersama Allegri.
Apalagi, ditambah seringnya Dybala mengalami cedera, itu membuat waktunya untuk beradaptasi bersama skema Pirlo harus terhambat.
Dybala mengalami masalah pada ligamen dan betis, cedera tersebut membuatnya harus absen lebih dari 120 hari.
Bersama Pirlo, Dybala tampil sebanyak 26 kali di seluruh kompetisi. Kontribusinya sangat minim, ia hanya mencetak 5 gol dan 6 assist.
Kebangkitan Dybala seusai Musim yang Sulit
Setelah mengalami penurunan di dua musim terakhir, pulangnya Allegri di kursi kepelatihan Juventus mampu mengembalikan ketajaman Dybala.
Musim ini, sumbangan 13 gol dan 6 assist mampu Dybala ukir dari 29 pertandingan yang sudah ia jalani bersama Bianconeri di seluruh kompetisi.
Allegri tahu, pemain asal Argentina tersebut adalah sosok yang harus dipertahankan dan bukan disisihkan seperti sebelum-sebelumnya.
Allegri memang mengenal Dybala lebih dari pelatih lainnya. Dybala tak pernah mengecewakan meski bermain di berbagai peran, baik sebagai striker bayangan ataupun pencetak gol utama.
Walaupun selama dua musim ini sang pemain harus bergelut dengan cedera yang dialaminya, Allegri tetap memberi kepercayaan penuh bagi Dybala untuk mencuat.
Kini, kebangkitan Juventus berada di kaki-kaki lelah Dybala yang akan hengkang musim ini, pemilik nomor 10 Juventus itu tak boleh menjadi pemain pesakitan (lagi).
Bianconeri saat ini merangsek naik ke posisi empat klasemen Liga Italia setelah beberapa bulan berada di papan tengah.
(Tribunnews.com/Deivor)