News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Sejarah El Clasico: Rivalitas Akut Barcelona vs Real Madrid yang Kian Memanas karena Unsur Politik

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam laga bertajuk El Clasico tersebut, duel Barcelona vs Real Madrid merupakan ajang pramusim kedua tim guna menyambut musim 2022/2023. - Pemain depan Real Madrid Brasil Rodrygo (kiri) bersaing dengan gelandang Barcelona Spanyol Pedri selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Real Madrid CF dan FC Barcelona di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 20 Maret 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)

Dalam laga tersebut, Blaugrana berhasil mengatasi perlawan Los Blancos dengan skor telak 3-1.

Laga itu pun tercatat secara resmi sebagai pertemuan pertama kali sepanjang sejarah dua tim raksasa di Negeri Spanyol.

Rivalitas yang tumbuh antara Barcelona dan Real Madrid sudah tak diragukan lagi, pertandingan anatar dua tim terbaik di spanyol tersebut selalu menghadirkan laga yang keras dan berkualitas.

Real Madrid dan Barcelona kembali bertemu dalam pertandingan Copa del Rey, Kamis (19/1/2012) dini hari WIB. (fcbarcelona.com)

Baca juga: Beda Kondisi Barcelona dan Real Madrid Saat Ini, Benarkah Barca Sudah di Atas El Real?

El clasico merupakan salah satu laga terbesar dalam sejarah olahraga berkat ketatnya catatan rekor yang dimiliki oleh kedua kesebelasan dalam melakoni deretan kompetisi yang mereka mainkan.

Rivalitas panas antara Barcelona dan Real Madrid bermula terjadi kala pertemuan keempat mereka di turnamen Copa del Rey.

Saat itu, Real Madrid dianggap menang dengan cara kotor, lantaran gol kemenangan yang dicetak Los Blancos adalah hasil dari keputusan wasit yang kontroversial.

Hakim garis tak mengangkat bendera padahal jelas-jelas pemain Real Madrid sudah berada di posisi terlarang atau offside.

Akhirnya, dalam rentang tahun 1937 hingga 1939, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Negeri Matador.

Hal tersebut membuat Barcelona dan Real Madrid harus menunda kelanjutan rivalitas mereka di atas lapangan akibat timbulnya perang saudara di Spanyol.

Namun, perang yang terjadi justru membuat rivalitas antara kedua tim semakin memanas.

Pada tahun 1936, jenderal Francisco Franco sempat memerintahkan pasukannya untuk meniadakan presiden Barcelona kala itu, Josep Sunyol i Garriga.

Kondisi tersebut semakin membuat keadaan makin panas dan berkembang menjadi rivalitas politik antara Barcelona dan Real Madrid.

Saat itu sepakbola dianggap sebagai katalis dalam kekuatan politik dan budaya peradaban yang seringkali digunakan untuk memenuhi ambisi para konglomerat untuk berkuasa.

Tahun ke tahun dan musim ke musim, rivalitas antara kedua tim tersebut tak hanya hadir di lapangan ataupun ranah politik saja.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini